Denpasar, (ANTARA News) - Seratus hektar lahan kering milik masyarakat di Nusa Penida, daratan terpencil dan terpisah dari Bali, mulai menghijau dengan tanaman jati emas, mahoni, intaran dan jenis tanaman hijauan lainnya. "Tanaman bernilai ekonomi itu bisa tumbuh dengan subur setelah tanaman itu berusia setahun, karena dipelihara masyarakat pemiliknya," kata I Gede Sudandra, kelian dusun Rata, Nusa Penida, penerima proyek itu kepada ANTARA, Rabu (24/5). Ia salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, seratus hentar yang menjadi obyek gerakan rehabilitasi hutan dan lahan oleh pemerintah sejak tahun 2004, ditangani sebanyak 55 kepala keluarga (KK) atau pemiliknya. Pemerintah selain memberikan bibit jati emas, mahoni dan tanaman penghijauan lainnya juga menerima dana pemeliharaan sebesar Rp650.000 per ha dan dana tersebut dimanfaatkan secara maksimal oleh pemiliknya. Ia sendiri yang memiliki lahan empat hektar dalam menanam bibit dan pemeliharaan memanfaatkan tenaga kerja daerah sekitarnya dan diharapkan dalam tempo 20 tahun Nusa penida sudah menjadi daerah penghasil kayu jati. Diluar proyek pemerintah itu, masyarakat secara swadaya juga banyak menanam jati emas bahkan sudah ada yang mulai panen, walaupun jumlahnya masih sedikit hanya untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat. Pulau Lembongan yang memiliki keindahan alam dan banyak dibangun vila untuk menampung wisatawan mancanegara untuk berlibur banyak memerlukan kayu bahan bangunan dan diharapkan bisa dipenuhi dari Nusa Penida. "Kalau musim kemarau di Nusa Penida biasanya kekurangan air minum dan kekurangan bahan bakanan, namun setelah berkembang rumput laut di daerah pantai dan penghijauan agak berhasil maka peternakan berkembang baik," kata Ketut Sukra petani lainnya. Nusa Penida merupakan salah satu daerah pemasok ternak sapi potong di Bali yang semakin berkembang karena kebutuhan makanan ternak semakin memadai. Di sini tidak kurang dari 200 ekor sapi milik petani. Saya sendiri memelihara empat ekor sapi, kata Ketut Sukra sedangkan Sudandra sendiri memelihara hingga sepuluh ekor. Peternak semakin bergairah karena penghijauan yang dilakukan pemerintah bersama rakyat cukup berhasil. (*)
Copyright © ANTARA 2006