Perseroan bangga dapat menyelesaikan pekerjaan penataan kawasan suci Pura Besakih dengan progres yang lebih cepat
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi, menyebutkan penyelesaian proyek penataan kawasan Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem, Bali, memakan waktu 20 bulan dimulai sejak Agustus 2021 dengan masa pemeliharaan selama 12 bulan.
"Perseroan bangga dapat menyelesaikan pekerjaan penataan kawasan suci Pura Besakih dengan progres yang lebih cepat dari yang direncanakan dengan kualitas terbaik dan tentunya nol kecelakaan," kata Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP Anton Satyo Hendriatmo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Proyek penataan kawasan tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditandai secara simbolis dengan prosesi pemulukan kentongan dan penandatanganan prasasti pada Senin (13/3/2023).
Dikatakan Anton, proyek yang dimiliki Kementerian PUPR ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp378 miliar.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh perseroan, antara lain proses persiapan, perencanaan, pekerjaan konstruksi (pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal elektrik & plumbing, serta pekerjaan landscape & site development), pemeliharaan, dan pelaksanaan kearifan lokal.
Juga pelaksanaan pekerjaan penataan kawasan suci Pura Besakih ini terbagi menjadi dua area, yaitu pada Gedung Manik Mas dengan luas bangunan sebesar 60.028 m2 dan Kawasan Bencingan dengan luas bangunan sebesar 8.032 m2 yang dilakukan dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung di area tersebut.
Anton mengatakan perseroan berharap dapat terus mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan tempat peribadatan dan mendukung peningkatan fasilitas pariwisata di Indonesia guna menarik minat para wisatawan asing.
Selain itu, penataan di kawasan Pura Besakih ini turut mendukung pengembangan program UMKM untuk masyarakat sekitar dengan terdapatnya pembangunan fasilitas kios sebanyak 56 kios di Gedung Manik Mas dan 334 kios di Kawasan Bencingah, katanya.
Presiden Joko Widodo saat meresmikan proyek penataan itu menyampaikan bahwa Pura Besakih sejak dulu sangat ramai dikunjungi umat Hindu dari seluruh Indonesia. Terlebih lagi di saat pelaksanaan upacara Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan setiap Sasi Kadasa. Apabila keramaian tersebut tidak diimbangi dengan penataan dan antisipasi, maka dikhawatirkan akan menimbulkan potensi ketidaknyamanan bagi para pengunjung.
Joko Widodo menambahkan bahwa pembangunan fasilitas yang bagus dan mega lebih mudah daripada mengelola dan merawatnya.
“Untuk itu, saya ingin titip agar fasilitas yang sudah dibangun pemerintah pusat dan provinsi ini dengan dana yang sangat besar tadi disampaikan harus diikuti dengan pengelolaan yang baik dan pengelolaan profesional,” ujar Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Presiden tegaskan penataan Pura Besakih demi hindari kesemrawutan
Baca juga: Presiden titip Pura Agung Besakih dikelola dengan baik dan profesional
Baca juga: Biaya pembangunan fasilitas di Pura Agung Besakih capai Rp911 miliar
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023