Kerja sama tersebut untuk menuju Indonesia yang mendunia, dan kita akan bersama-sama membangun ekosistem usaha pada sektor industri kreatif dari hulu hilir yang semakin lengkap, semakin kuat dan berkelanjutan.
Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar kegiatan bertajuk Indonesia Crafts Congress (ICC) dengan menghadirkan pejabat dari pemerintah daerah lain untuk menguatkan kolaborasi antardaerah dalam upaya membangun ekosistem industri kreatif dari hulu sampai hilir.
Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Agus Sulistiyana dalam sambutan pembukaan kongres di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Selasa, mengatakan, tujuan kongres ini tidak lain untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama antardaerah di Indonesia, yang diawali dengan kerja sama antara Pemkab Bantul dengan Banjarmasin, dan Gunung Kidul.
"Kerja sama tersebut untuk menuju Indonesia yang mendunia, dan kita akan bersama-sama membangun ekosistem usaha pada sektor industri kreatif dari hulu hilir yang semakin lengkap, semakin kuat dan berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Bupati: industri kreatif Bantul mampu atasi persoalan ketenagakerjaan
Menurut dia, kolaborasi antardaerah diperlukan karena pihaknya menyadari bahwa produk produk craft atau kerajinan Bantul yang menjadi unggulan di Bantul dan menjadi komoditas ekspor tertinggi di DIY itu, sebagian besar bahan bakunya berasal atau didatangkan dari kabupaten dan kota luar DIY.
"Salah satu contoh Bantul punya sentra sate yang setiap hari tidak kurang 300 ekor kambing dipotong, ini semua tidak berasal dari Bantul. Kemudian kami ada puluhan perajin anyaman enceng gondok, pelepah pisang yang bahan bakunya juga dari daerah lain," katanya.
Sementara itu, Ketua ICC 2023 Arif Suharson mengatakan, kongres mengusung tema 'Local Crafts Global Market' yang pertama kali diadakan di Bantul dengan dihadiri dinas-dinas terkait, praktisi, seniman, budayawan, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah menghasilkan beberapa kesepakatan.
Kesepakatan itu antara lain sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan dengan mempermudah sistem regulasi yang memihak perajin atau UMKM untuk meningkatkan nilai produksi dan distribusi, menguatkan jejaring hexa-helix membranding kota berdasarkan keunggulan dan ciri khas kota dengan membangun ekosistem crafts and folk art.
"Terjadinya timbal balik dengan dan antarkota yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam kreativitas saling memberikan dukungan sebagai pendorong pembangunan kota yang berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Pemerintah akan permudah perizinan acara sektor ekonomi kreatif
Menurut dia, kongres ini memiliki dampak secara signifikan untuk saling memberikan motivasi dan pemetaan potensi crafts and folk art dalam mengenali potensi diri mewujudkan branding city sesuai dengan kekayaan kota masing-masing.
"Tujuan utama yang dicapai bersama adalah konkretkan kolaborasi ekosistem, saling menghidupkan lini industri kreatif bidang crafts and folk art secara berkelanjutan. Urgensi bagi Bantul adalah membangun ekosistem industri kreatif antarkota secara nyata dalam mewujudkan Bantul sebagai kota kreatif dunia," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023