Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Norwegia melakukan pertemuan bilateral yang membahas tentang kontribusi berbasis hasil atau results based payment (RBP) untuk pengurangan emisi.

Pertemuan itu dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dengan Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia Erling Rimestad yang dijadwalkan berlangsung Selasa.

"Indonesia’s 3rd BUR (Biennial Update Report) pada November 2022, mencatat capaian kinerja pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia dari pelaksanaan REDD+ periode tahun 2018-2020 sebesar kurang lebih 577 juta ton setara karbon dioksida," kata Siti dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

IA mengatakan analisa teknis oleh Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim atau UNFCCC atas laporan tersebut menyatakan bahwa data informasi dan metodologi pengukuran capaian kinerja REDD+ Indonesia adalah transparan, konsisten, lengkap, akurat, dan komprehensif.


Baca juga: KLHK optimistis pendanaan dapat dukung implementasi FoLU Net Sink

Baca juga: Norwegia berkontribusi 56 juta dolar AS dukung FoLU Net Sink

Angka kinerja itu bukan angka estimasi Pemerintah Indonesia sendiri, melainkan angka yang telah diverifikasi oleh UNFCCC pada November 2022.

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Norwegia menilai kerangka kebijakan dan peraturan Indonesia untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya yang didukung lebih lanjut oleh kontribusi Norwegia telah memberikan hasil yang mengesankan.

Pemerintah Norwegia mengapresiasi pola kerja teknis Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Untuk selanjutnya, Indonesia dan Norwegia sepakat membentuk kelompok kerja bersama atau joint working group untuk membahas lebih lanjut hal tersebut.


Baca juga: KLHK: Perjanjian dengan Norwegia bukti peran RI di isu perubahan iklim

Baca juga: Emisi turun, Indonesia segera peroleh 56 juta dolar AS dari Norwegia

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023