Di sini banyak sekali yang bisa saya pelajari, salah satunya tentang proposal film dan bagaimana story telling-nya.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar lokakarya (workshop) perfilman bertajuk “Menuju Industri” sebagai upaya mengasah sineas lokal agar mampu berkarya secara profesional.
Pada acara yang digelar di Kotagede, Yogyakarta itu, Direktur Musik, Film dan Animasi Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf Mohammad Amin menjelaskan bahwa lokakarya perfilman ini merupakan salah satu rangkaian road show program Festival Film Bulanan 2023.
“Kegiatan ini untuk membimbing dan mengasah kemampuan kreatif talenta muda yang kita miliki. Tidak hanya sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, lokakarya ini untuk memfasilitasi, membuka akses dan mengantarkan karya-karya sineas lokal ke industri profesional,” kata Amin pada keterangan resmi yang diterima Selasa.
Amin mengatakan kehadiran lokakarya Festival Film Bulanan ini menjadi fasilitas bagi para sineas lokal untuk memperluas jaringan dan melahirkan generasi baru yang akan menjadi motor penggerak bagi industri perfilman Indonesia.
Selama tiga hari, peserta dibimbing oleh para pelaku industri perfilman yang terdiri dari produser, sutradara, desainer produksi, dan editor.
Ajish Dibyo, Jeihan Angga, Wahyu Utami, Ong Hari Wahyu, dan Greg Arya menjadi sederet nama yang dihadirkan sebagai narasumber.
Sedangkan para peserta berasal dari perwakilan komunitas film yang masuk peringkat 20 besar pada kompetisi Festival Film Bulanan Lokus 1 periode Februari 2023.
Selain dibekali pengetahuan seputar perfilman, peserta lokakarya ini juga diberi pelatihan membuat proposal film sekaligus pitching, atau cara mempresentasikan ide bisnis.
Bagi peserta yang dengan proposal terbaik, akan dipilih untuk mendapat pendanaan dari FlipFlop Tv, sebuah platform yang menjadi wadah para kreator lokal untuk berkarya.
Produser film Ajish Dibyo mengatakan lokakarya Festival Film Bulanan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dengan para peserta yang cukup aktif.
“Beberapa di antara mereka mungkin bisa dibilang kaget-kaget tapi niat untuk belajar, niat untuk improvement-nya itu ada, dan menurut saya sangat bagus,” kata Ajish.
Salah satu peserta dari komunitas film MM Kine Club UMY, Umar Al Jufri mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat, karena dapat mendatangkan pemikiran baru, utamanya mengenai keproduseran.
“Karena banyak lokakarya di luar sana itu lebih ke teknis, seperti kamera, lighting, sound, dan di Yogya sendiri lokakarya tentang keproduseran itu jarang sekali,” ujar Umar.
Hal serupa diungkapkan oleh perwakilan dari komunitas Code 103 asal Solo, Trisna Kurniawan.
“Di sini banyak sekali yang bisa saya pelajari, salah satunya tentang proposal film dan bagaimana story telling-nya,” kata Trisna.
Pada acara itu turut hadir Direktur Pengembangan Kekayaan Intelektual Industri Kreatif Robinson Sinaga, salah satu pemenang Festival Film Bulanan 2022 Riandhani Yudha Pamungkas, serta Kepala Marketing FlipFlop Tv Indra Agus Rahman.
Baca juga: Dongkrak perfilman, Kemenparekraf gelar Sinema Keliling di Yogyakarta
Baca juga: Kecerdasan kolektif dibutuhkan untuk bangkitkan ekosistem perfilman
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023