Roma (ANTARA) - Italia menyelamatkan paling sedikit 17 migran, tetapi 30 orang lainnya masih hilang setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Libya di Mediterania (Laut Tengah).

Komando Penjaga Pantai Italia pada Minggu menyatakan telah menggelar operasi pencarian dengan target kapal pembawa 47 orang yang berada sekitar 177 kilometer dari lepas pantai Libya, setelah diberi tahu oleh badan amal Alarm Phone, yang menerima panggilan dari kapal migran dalam kesulitan, dan menerima panggilan permintaan bantuan dari otoritas Libya.

Komando itu menambahkan dua kapal komersial di wilayah itu dan pesawat patroli Badan Penjaga Perbatasan dan Pantai Eropa (Frontex) melanjutkan pencarian para migran yang hilang.

Dua migran yang terluka saat kecelakaan terjadi dan membutuhkan perawatan medis sudah dibawa ke Malta untuk mendapatkan perawatan.

Tragedi baru ini terjadi hanya beberapa pekan setelah sebuah kapal kayu karam dekat dengan pantai wilayah Calabria di Italia selatan sampai menewaskan 79 migran, termasuk sekitar 30 anak-anak.

Baca juga: Eropa serukan kesetaraan gender di Hari Perempuan Internasional

Pemerintah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dikritik keras karena tidak segera mengaktifkan pasukan penyelamatan sehingga tak bisa menghindari kapal karam.

Berkaitan dengan insiden di Libya itu, Alarm Phone kembali menyalahkan Italia karena tidak mengirimkan penjaga pantainya meskipun telah berulang kali diberi tahu pada Sabtu bahwa kapal itu menghadapi kesulitan.

Namun, penjaga pantai Italia berkilah bahwa kapal itu terbalik di luar wilayah Pencarian dan Penyelamatan Italia (SAR) Italia. Mereka juga mengatakan terpaksa campur tangan karena otoritas di wilayah itu tidak aktif dan tidak mampu mengatasi masalah seperti itu.

Pemerintah Meloni berkuasa di Italia sejak Oktober tahun lalu setelah menjanjikan sikap keras terhadap imigrasi ilegal dan perdagangan manusia.

Meskipun demikian, Italia tetap saja dibanjiri imigran. Menurut data Kementerian Dalam Negeri, sampai 10 Maret 2023, sekitar 17.600 imigran gelap tiba di Italia sepanjang tahun ini atau hampir tiga kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu.

Baca juga: Paus kecam keras perdagangan manusia di Laut Mediterania

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023