Dili (ANTARA News) - Suasana di Timor-Timur tegang, sebagian pasukan asing dari sejumlah negara dikabarkan telah masuk ke Dili pada Rabu untuk membantu pemerintah negara pecahan Indonesia itu mengatasi ketegangan dengan para mantan prajurit yang telah dipecat karena dianggap membangkang dan desersi. Namun kabar itu dibantah oleh Direktur Program Demoktrasi TIDS (Timor Institute for Development Studies), Drs Marcelino X Magno, MA, Rabu petang, yang mengatakan bahwa kemungkinan pasukan asing tersebut akan datang pada Kamis (25/5). "Kemungkinan (datangnya pasukan asing) besok (Kamis, 25/5). Tapi suasana (di Dili dan sekitarnya) tegang sekali. Kami tetap di rumah, sementara perundingan terus berlangsung antara para pemimpin," katanya. Pemerintahan Xanana Gusmao dikabarkan meminta bantuan pasukan keamanan dari sejumlah negara seperti Australia, Selandia Baru, bahkan Portugal menyusul terjadinya pertempuran antara pasukan reguler Timor Timur dengan kelompok mantan prajurit yang dipecat yang jumlah hampir sepertiga anggota angkatan bersenjata negera itu. Pemimpin Redaksi (Pemred) "Timor Post", Aderito Hugo da Costa, juga memberikan penjelasan yang sama, yakni pasukan bantuan asing dimaksud memang belum tiba hingga Rabu petang ini. "(Sampai petang ini) belum tiba, tenggat waktunya adalah 2 X 24 jam," katanya. Ia menjelaskan, negara yang diminta bantuan pemerintahan PM Mari Alkatiri dan akan mengirimkan tentaranya adalah Australia dan Selandia Baru. "Sedangkan Portugal dan Malaysia mengirimkan kepolisian," tambahnya. Mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Timor Timur, Jose Ramos Horta, Aderito Hugo da Costa menjelaskan bahwa misi pasukan asing itu kemungkinan akan dibutuhkan dalam waktu yang cukup lama. "Menurut Horta, misi ini bisa bertahan hingga 10 tahun-an, yakni pada dua putaran Pemilu tahun 2007 dan 2012," katanya. Sementara itu, Ketua "Commission of Truth and Friendship" (Komisi Kebenaran dan Persahabatan/KKP) Timor Timur, Dr Dionisio "Didi" Babo Soares, SH, M.Phil, yang saat ini berada di Denpasar, Bali untuk sebuah program kerja bersama KKP kedua negara, saat dihubungi ANTARA mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai kedatangan pasukan asing itu. "Ya, saya memang baru mendapat informasi bahwa pasukan asing telah tiba di Dili, namun belum terkonfirmasi dengan pasti apakah sudah tiba atau sedang dalam perjalanan menuju ke Dili," katanya. Dirinya mendapat informasi dari keluarga dan berbagai sumber di Dili bahwa sepanjang hari Rabu ini, memang terjadi kontak senjata di kawasan danau Tasitolu, Fatuahi (bukit Hera) dan di Kulau (kawasan Taibesi). "Kalau Tasitolu memang sudah diserang sejak Selasa (24/5), dan hari ini terjadi lagi," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006