Kulon Progo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan tempat pengungsian bagi warga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang terdampak erupsi Gunung Merapi.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi di Kulon Progo, Senin, mengatakan Kulon Progo, yang berbatasan dengan Magelang, secara langsung tidak begitu terdampak erupsi Gunung Merapi.
"Namun, saat ini kami siaga erupsi Gunung Merapi, jika ada pengungsi dari luar daerah, seperti Magelang," kata Joko Satya.
Ia mengatakan selalu menjalin komunikasi dengan BPBD Sleman dan Magelang untuk menanggulangi dampak erupsi Gunung Merapi.
Baca juga: Kabupaten Magelang terdampak hujan abu Merapi
"Kami selalu komunikasi, apalagi jika terjadi erupsi Gunung Merapi. Pengalaman tahun 2010 tempat mengungsi berada di wilayah Kecamatan Kalibawang," katanya.
Menurut dia, langkah antisipasi disiapkan berkaca dari kejadian serupa pada 2010 silam.
BPBD Kulon Progo, lanjut Joko, menyiapkan lokasi pengungsian di empat kelurahan/desa di Kapanewon (Kecamatan) Kalibawang, meliputi Banjaroyo, Banjarharjo, Banjarsari, dan Banjararum.
Baca juga: Jawa Tengah turunkan tim tanggap bencana erupsi Merapi
"Kami lihat situasi dan kondisi, kalau memang sudah ada pengungsi sementara (disiapkan) empat kelurahan/desa. Selanjutnya kami arahkan ke gedung sekolahan yang dimanfaatkan untuk pengungsian," katanya.
Sementara itu, General Manager Yogyakarta International Airport Agus Pandu Purnama mengatakan PT Angkasa Pura (AP) I terus memonitor arah angin yang membawa abu vulkanik Merapi yang dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas penerbangan.
AP I sebagai pengelola Bandara Adisutjipto di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo tetap memonitor perkembangan arah angin.
Baca juga: Wabup Sleman: Jalur evakuasi bencana erupsi Merapi dalam kondisi siap
"Kalau arah angin ke barat, YIA masih aman. Abu vulkanik sejak kemarin sudah kami pantau, dari arah angin dan sebarannya. Jarak jangkaunya tidak terlalu luas," kata Agus Pandu Purnama
Pewarta: Sutarmi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023