Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan kategori sangat pendek (1-5 hari).
"Pada umumnya wilayah NTT mengalami HTH dengan kategori sangat pendek dengan curah hujan kategori menengah (51-150 mili meter)," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan hasil pemantauan hari tanpa hujan di wilayah NTT.
Agung menjelaskan pada umumnya wilayah NTT mengalami HTH sangat pendek, namun beberapa wilayah mengalami HTH pendek (6-10 hari) seperti di Nangablo Kabupaten Sikka, Rambangaru Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: BMKG: Kabukarudi Sumba Barat masih mengalami HTH panjang
Baca juga: BMKG sebut wilayah Kualin NTT masih alami hari tanpa hujan panjang
Selain itu di wilayah Busalangga Kabupaten Rote Ndao, Oepoi Kota Kupang, dan Kualin, Kuatnana, Nule, dan Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Agung menjelaskan, berdasarkan prakiraan curah hujan dalam 10 hari ke depan, NTT akan mengalami curah hujan kategori rendah namun beberapa wilayah akan mengalami curah hujan kategori menengah.
Ia mengingatkan warga di NTT agar terus waspada terhadap potensi curah hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, banjir, dan tanah longsor.
Warga yang bermukim di wilayah bukit atau curam, kata dia, patut lebih waspada dan segera mengevakuasi diri secara mandiri ketika terjadi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.
"Ketika hujan deras dengan durasi waktu lebih dari 1 jam maka segeralah mengevakuasi diri untuk sementara ke tempat yang aman," katanya.
Agung juga mengimbau warga agar terus memantau perkembangan cuaca yang dipublikasikan BMKG untuk memahami potensi ancaman bencana di lingkungan sekitar serta melakukan langkah mitigasi yang diperlukan.
Baca juga: BMKG: Tiga wilayah di NTT alami hari tanpa hujan ekstrem panjang
Baca juga: BMKG: Waspadai hari tanpa hujan ekstrem di 9 daerah NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023