Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Riau (Kadishub Kepri) Junaidi menyampaikan sebanyak 414 warga Pulau Serasan, Kabupaten Natuna mengungsi ke rumah sanak saudara mereka guna mempercepat pemulihan trauma akibat bencana longsor.

"Untuk memulihkan trauma, mereka diarahkan mengunjungi sanak saudaranya yang ada di luar Pulau Serasan, seperti Pulau Subi, Penagi, Ranai, dan Midai," kata Junaidi di Tanjungpinang, Senin.

Ia mengatakan ratusan warga tersebut diberangkatkan ke luar Pulau Serasan dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Bukit Raya, Ahad (12/3) malam.

Langkah ini, katanya, merupakan arahan langsung dari Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihaknya dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Pelni.

Baca juga: Tim SAR temukan lagi dua jenazah korban longsor di Natuna

Baca juga: Gubernur Kepri apresiasi gerak cepat pusat tangani longsor di Natuna

"Alhamdulillah, Kemenhub dan PT Pelni bersedia memfasilitasi, sehingga mereka yang berangkat ini tiketnya 100 persen gratis," kata Junaidi.

Selain itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga akan membangun kembali sekitar 100 rumah warga Serasan yang tertimbun longsor.

"Lahannya sudah disiapkan Pemda Natuna. Secepatnya akan dibangun dengan dana APBN," ucapnya.

Berdasarkan data BNPB hingga Ahad (12/3), jumlah korban jiwa akibat tanah longsor di Pulau Serasan sudah mencapai 46 orang. Terdiri dari 24 laki-laki dan 22 perempuan. Sampai kini ada sekitar sembilan orang korban tanah longsor yang belum ditemukan.

Longsor yang terjadi pada Senin (6/3), itu pun membuat 100 rumah warga rusak, dan memaksa 2.240 korban mengungsi yang tersebar di PLBN (436 orang), Desa Payak (605 orang), Desa Batu Berlian (136 orang), SMA N 1 Serasan (238 orang), Pelimpak (432 orang), dan Airnusa (393 orang).*

Baca juga: Korban jiwa akibat tanah longsor di Natuna mencapai 46 orang

Baca juga: Kantor Pos TNI AL Pulau Serasan rusak akibat longsor

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023