Meski tren BOR di rumah sakit cukup baik, pemerintah perlu memantaunya selama satu hingga dua minggu ke depan. Sebab, dikhawatirkan akan ada potensi kenaikan kasus dan kematian, mengingat mutasi virus masih terus berlangsung
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan bahwa saat ini salah satu indikator penanganan pandemi COVID-19 yakni keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) di wilayah DKI Jakarta hanya mencapai lima persen.
“Kondisi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali, untuk BOR di rumah sakit (berdasarkan data per 6-12 Maret 2023) hanya lima persen,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama kepada ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.
Meski tren BOR di rumah sakit cukup baik, kata dia, pemerintah perlu memantaunya selama satu hingga dua minggu ke depan. Sebab, dikhawatirkan akan ada potensi kenaikan kasus dan kematian, mengingat mutasi virus masih terus berlangsung.
Dalam data tren kematian akibat COVID-19 yang dihimpun oleh Dinkes DKI Jakarta sepanjang tahun 2022 pun menunjukkan, jika sebesar 85 persen orang meninggal akibat telah lebih dari enam bulan tidak divaksin sejak vaksin terakhir dan mayoritas belum pernah booster.
Di sisi lain sebesar 90 persen orang yang meninggal merupakan pasien COVID-19 dengan komorbid, dalam hal ini bisa seperti diabetes ataupun hipertensi, kemudian 95 persen lainnya meninggal dalam usia di atas 40 tahun.
“Data kematian dalam satu minggu terakhir (periode 6-12 Maret 2023) kita temukan ada tiga kasus, semua usia di atas 50 tahun, komorbid sangat berat. Dimana dua orang belum divaksin sama sekali dan lainnya baru dosis pertama,” ujarnya.
Mengingat masih adanya potensi di kemudian hari, Ngabila mengimbau agar seluruh pihak tetap menjaga kondisi kesehatannya, terutama ketika menghadapi cuaca yang kurang baik dan musim hujan yang cukup ekstrem belakangan ini.
Sebab, imunitas masyarakat bisa menurun akibat adanya faktor kelelahan, stres, kurang tidur hingga jarang berolahraga ataupun memakan sayur dan buah sesuai asupan gizi seimbangnya.
“Hal ini menyebabkan tren infeksi saluran pernafasan (ISPA) biasanya meningkat, begitu juga dengan COVID-19,” katanya.
Dengan demikian ia meminta masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat, disertai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker untuk menghindari adanya penularan COVID-19 atau penyakit menular lainnya, terutama ketika berada di transportasi umum dan tidak melakukan kontak dengan orang yang sedang sakit.
Kemudian masyarakat juga diimbau untuk segera melengkapi dosis vaksinasinya guna mencegah kematian dan adanya potensi longcovid. Ngablia meminta bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas untuk segera memenuhi dosis keempat.
“Mohon kita pahami bersama, jika vaksin adalah helm penjagaan kita untuk tidak meninggal atau mengalami keparahan jika terkena COVID-19,” katanya.
Ia menjelaskan pemberian dosis keempat pada usia 18 tahun ke atas bisa meningkatkan antibodi tiga kali lipat. Hal tersebut juga merupakan upaya untuk mematuhi aturan pemerintah dalam memerangi COVID-19 dan mempermudah pemeriksaan di tiap pintu masuk sebagai syarat perjalanan baik di dalam maupun luar negeri.
“Mari segerakan ikuti vaksinasi COVID-19 selagi ada dan tersedia secara gratis. Pantau lokasi vaksin di instagram @dinkesdki. Tersedia layanan dari hari Senin hingga Minggu sampai dengan pukul 20.00 WIB di semua puskesmas Kecamatan Jakarta,” demikian Ngabila Salama.
Baca juga: DKI sebut "BOR" di RS masih 22 persen meskipun kasus meningkat
Baca juga: Tempat tidur seluruh RS rujukan COVID-19 di Jakarta terisi 40 persen
Baca juga: Keterisian ruang rawat isolasi RS rujukan Jakarta 39 persen
Baca juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI desak Jakarta perbanyak isolasi terpusat
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023