Berlin (ANTARA) - Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner pada Minggu (12/3) menyatakan bahwa dia ingin mengatasi permasalahan belanja negaranya dalam anggaran 2024 guna membenahi defisit struktural sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dan krisis energi.

Lindner telah memberi tahu Kanselir Olaf Scholz pada Rabu (8/3) bahwa rancangan anggaran 2024 tidak dapat ditampilkan dalam rapat kabinet pekan ini karena belum ada kesepakatan terkait hal tersebut.

"Kami memiliki masalah belanja yang masif," katanya kepada lembaga penyiaran ARD pada Minggu.

Dia melanjutkan harus ada konsolidasi, serta menyatakan bahwa peningkatan utang dan pajak bukanlah opsi yang benar.

Lindner, yang berasal dari partai probisnis Free Democrats, dan Menteri Ekonomi Robert Habeck dari Partai Hijau, pada bulan lalu berselisih pendapat terkait rencana untuk anggaran tahun depan, berdasarkan pertukaran surat antara keduanya, yang isinya diperoleh Reuters.

Habeck mempermasalahkan proposal Lindner, mencerminkan kecemasan dari sejumlah anggota Partai Hijau bahwa tidak ada dana yang memadai untuk sejumlah perencanaan proyek mereka, khususnya saat pemerintah berkomitmen kepada aturan utang yang ketat.

Habeck mendorong Lindner untuk tidak memprioritaskan secara sepihak pengeluaran di sejumlah bidang, termasuk dalam kemiliteran dan pengurangan pajak bagi sektor gastronomi.

Habeck menyatakan partainya tidak bisa menerima rencana anggaran yang diusulkan. Lindner membalas Habeck dengan bahasa yang blak-blakan.

Pada Minggu, Lindner menyatakan koalisi ini tidak terhambat tetapi menghadapi situasi yang sulit dan Kementerian Keuangan Jerman baru-baru ini menyatakan bahwa rancangan anggarannya akan siap pada Juni meski ada peningkatan ketegangan.

Sumber : Reuters
Baca juga: Jerman Adopsi Anggaran Dengan Rekor Utang
Baca juga: Jerman Akan Pangkas Anggaran 10 Miliar Euro
Baca juga: Jerman ingin batasi anggaran Uni Eropa sebesar 1%

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023