Laba pendapatan BUMN mengalami kenaikan secara signifikan, mulai dari Rp13 triliun pada tahun 2020 hingga Rp303,7 triliun.

Jakarta (ANTARA) - Pengamat BUMN Universitas Indonesia Toto Pranoto mendukung komitmen Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk program Bersih-Bersih BUMN.

"Aksi bersih-bersih BUMN ini bisa dijalankan dengan efektif, saya kira pertama dari sisi pemerintahan, bisa ditegakkan lebih besar lagi di lingkup BUMN," kata Toto Pranoto di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, komitmen pemberantasan korupsi sukses dihadirkan dalam kepemimpinan Erick Thohir di BUMN. Kebijakan bersih-bersih BUMN ala Erick Thohir berhasil menekan tindak pidana korupsi di tubuh perusahaan pelat merah.

Ia mengatakan bahwa imbas positif besar kebijakan Erick dengan menghadirkan pengelolaan BUMN yang makin profesional. Bukan hanya itu, transparansi pengelolaan keuangan di BUMN memperlihatkan kemajuan luar biasa.

Selain itu, peningkatan signifikan juga sangat terasa pada sisi produktivitas BUMN. Lewat inovasi yang digencarkan Erick Thohir sejumlah perusahaan-perusahaan pelat merah mencatatkan raihan pendapatan gemilang.

"Produktivitas BUMN juga bisa ditingkatkan," ujarnya.

Hal tersebut jelas terlihat di bawah komando Erick Thohir kini laba pendapatan BUMN mengalami kenaikan secara signifikan, mulai dari Rp13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada tahun 2021, kemudian meningkat kembali hingga Rp303,7 triliun.

Ia menuturkan bahwa berbagai capaian tersebut turut berimbas positif pada tingkat kepercayaan BUMN di masyarakat. Imbas itu dapat menarik hadirnya investor, baik dari skala nasional maupun internasional.

Baca juga: Ketum PSSI buka kemungkinan beli VAR yang dipasang FIFA di 6 stadion
Baca juga: Erick Thohir: penyelenggaraan Piala Dunia U-20 gerbang ke Piala Dunia

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023