Jakarta (ANTARA) - Mantan menteri luar negeri Indonesia periode 2001-2009 Hassan Wirajuda mengatakan bahwa kemampuan perempuan sebagai diplomat sama bagusnya dengan diplomat laki-laki.
“Ketika saya menjabat di Kementerian Luar Negeri, saya mendorong jumlah diplomat wanita karena menurut saya kapabilitas mereka sebagai diplomat sama hebatnya dengan diplomat pria. Sama cerdasnya dan analisis tajamnya,” kata Hassan Wirajuda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hassan mengatakan hal tersebut dalam acara “Indonesian Women in Foreign Policy (IWFP) Forum” 2023 yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada 10-11 Maret 2023.
IWFP Forum 2023 diselenggarakan oleh FPCI bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional.
Forum ini memberikan pelatihan untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi perempuan Indonesia dalam bidang kebijakan luar negeri dan isu-isu global.
Grace Clegg dari Kedubes AS mengatakan bahwa mereka sedang berusaha membangun calon pemimpin kebijakan luar negeri perempuan Indonesia melalui IWFP 2023.
“Kami mencoba membangun jaringan calon pemimpin kebijakan luar negeri perempuan Indonesia di sini, melalui Women in Foreign Policy Fellowship,” kata Grace.
Peserta yang lolos seleksi FPCI dan Kedubes AS adalah perempuan yang sedang berada di posisi pertengahan karir dalam bidang internasional dan akan dilantik menjadi ‘fellow’ FPCI.
Selain Hassan Wirajuda, tokoh lain yang hadir dalam acara ini adalah Kuasa Usaha Utusan AS untuk ASEAN Kate Rebholz, penulis pidato menteri luar negeri Indonesia periode 1988-1999 Ali Alatas Jamil Maidan Flores, Perwakilan Indonesia untuk Dewan Penasihat ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (ASEAN-IPR) Artauli Tobing, anggota DPR periode 2014-2019 Rahayu Saraswati, dan jurnalis independen Andini Effendi.
FPCI yang didirikan oleh Dino Patti Djalal tahun 2015 adalah organisasi independen, non-pemerintah, non-politik, non-partisan, nirlaba untuk membahas dan memperkenalkan isu-isu hubungan internasional kepada banyak pelaku terkait di Indonesia.
Baca juga: Dino P. Djalal: utamakan kualitas dalam analisis kebijakan luar negeri
Baca juga: Akademisi: kebijakan luar negeri yang berlaku di Indonesia kompleks
Baca juga: Dino Patti: Indonesia perlu strategi besar kebijakan luar negeri
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023