Medan (ANTARA) - Jumlah pengungsi akibat bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, bertambah menjadi 1.863 orang dari sebelumnya 1.216 orang.
"Adapun jumlah pengungsi saat ini 1.863 orang yang tersebar di enam titik," ucap Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu.
Ke-1.863 pengungsi ini, rinci Pangdam I/BB, terdiri atas di pos lintas batas negara 635 orang, Pelimpak 500 orang, dan SMA 1 Serasan 282 orang yang kesemuanya di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Natuna.
Baca juga: PUPR pastikan 7,5 ha lahan untuk huntap terdampak longsor di Natuna
Lalu pengungsi Desa Batu Berian di Serasan berjumlah 100 orang, Desa Payak di Serasan Timur tercatat 115 orang, dan Desa Air Nusa di Serasan Timur terdapat 231 orang.
"Adapun jumlah rumah yang terdampak tanah longsor ada 100 unit, sedangkan 30 unit rumah lagi mengalami rusak berat proses evakuasi," ungkap Achmad.
Danrem 033/Wira Pratama, Brigjen TNI Yudi Yulistianto menambahkan jumlah pengungsi ini bertambah akibat terjadi wilayah bukaan baru dari sebelumnya hutan di Pulau Serasan.
Di seluruh kawasan pulau terluar ini, terang dia, ada tujuh wilayah bukaan baru akibat tanah longsor, selain wilayah bukaan besar yang merupakan kawasan hutan.
Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3).
Tercatat di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (11/3) pukul 6.00 WIB ditemukan 36 orang jenazah, satu jenazah belum teridentifikasi dan 17 orang dinyatakan hilang.
"Oleh sebab itu, kita di dansatgas dalam hal pak bupati memutuskan orang-orang di bawah longsoran-longsoran baru itu, kita ungsikan saja untuk mengantisipasi," terang Yudi.
Baca juga: Pengungsi bencana longsor Serasan memilih tinggal di Pompong
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023