Pengolahannya cukup dengan teknologi frozen. Jadi buah durian setelah dipetik, kemudian dagingnya dikemas dan dibekukan

Ngawi (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Kampung Durian di RT 03/RW 01 Dusun Kembang Manyul Desa Girimulyo Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi untuk menerapkan inovasi Petik Olah Kemas Jual (POKJ) dengan teknik pembekuan guna meningkatkan nilai jual.

Khofifah mengatakan dengan dengan teknik "frozen fruit", para petani durian di Kampung Durian Ngawi bisa meningkatkan pengolahannya dengan menggunakan teknologi yang bisa membekukan daging durian sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomis durian di Kabupaten Ngawi, termasuk untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

"Pengolahannya cukup dengan teknologi frozen. Jadi buah durian setelah dipetik, kemudian dagingnya dikemas dan dibekukan," ujar Gubernur Khofifah saat melakukan panen buah durian di Kampung Durian, Jogorogo, Ngawi, Sabtu.

Perempuan Gubernur Pertama di Jatim itu menjelaskan dengan mengemas dan membekukan daging buah durian, selain lebih praktis bagi para pembeli, juga memungkinkan untuk di kirim ke daerah yang jauh.

Bahkan, bisa pula diizinkan masuk bagasi pesawat. Selain itu, dengan durian beku juga bisa membuka peluang untuk diekspor keluar negeri baik dengan kulit maupun kemasan.

"Dengan dikemas tertentu bisa naik pesawat jadi ini bisa menjadi 'gift' ke mana-mana bahkan bisa keluar negeri," katanya.

Baca juga: Presiden cek harga kebutuhan pokok di Pasar Beran Ngawi

Baca juga: Presiden Jokowi lakukan panen raya di Kabupaten Ngawi

Khofifah menambahkan, pengemasan dan teknologi buah beku ini pula yang membuat orang kalau cari durian "musang king" biasanya lebih mudah. Untuk itu, ia mendorong agar teknologi ini bisa disiapkan untuk para petani durian di Ngawi.

"Agar durian di Kabupaten Ngawi memiliki nilai tambah dan meningkatkan nilai kompetitif juga," imbuhnya.

Pendampingan dari pihak pemerintah juga akan terus dilakukan untuk mendukung produktivitas petani durian. Terutama dalam upaya "replanting" terhadap varietas-varietas tertentu sehingga kualitas maupun kuantitas durian yang dihasilkan bisa semakin meningkat.

Sebagai informasi, Jawa Timur merupakan provinsi dengan produksi durian terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, produksi durian Jatim tahun 2022 mencapai 419.848,87 ton. Sedangkan Kabupaten Ngawi memiliki produksi durian mencapai 13.915,45 ton pada tahun 2022.

Terdapat beberapa jenis durian di Kampung Durian tersebut di antaranya durian lokal Semi Montong, Durian Montong, Durian Arjuna, Durian Srikandi dan Durian Madu.

Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah berkesempatan mencicipi masing-masing jenis durian di Kampung Durian tersebut. Mantan Menteri Sosial RI ini juga memuji inovasi di bidang hortikultura yang dilakukan oleh warga Ngawi.

"Saya sampaikan ke mana-mana, anak-anak muda di Ngawi ini paling top kalau terkait kultur jaringan dan inovasi hortikultura," katanya disambut gemuruh tepuk tangan warga.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa kedatangan Gubernur Khofifah ini bisa menjadi suntikan semangat tersendiri bagi para petani durian di Kabupaten Ngawi. Sebab, durian yang mereka tanam mendapat pujian langsung dari orang nomor satu di Jatim ini.

"Ibu Gubernur yang menilik langsung ke sini, menjadi penyemangat bagi para petani. Semoga dengan suntikan semangat ini membuat produksi durian di Ngawi semakin banyak lagi," kata Bupati Ony.

Ia juga menambahkan bahwa jalur pendakian Gunung Lawu yang akan dibuka di akhir tahun akan menambah prospektus pariwisata berbasis agro di Ngawi. Hal ini bisa menjadi peluang promosi bagi produk-produk agro di Ngawi, termasuk duriannya.

Baca juga: Pemkab Ngawi gelar OP tekan kenaikan harga pangan jelang Ramadhan

Baca juga: Bulog Madiun gelontorkan 2.300 ton beras stabilkan harga

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023