"Kami tidak muluk muluk tiap Dapil dapat dua kursi. Jika di Surabaya ada lima Dapil berarti target kami ada 10 kursi," kata Ketua Ketua DPC PPP Kota Surabaya Ali Mahfud saat melantik pengurus Ranting se-Dapil 2 di Sidotopo Wetan, Surabaya, Sabtu.
Selain pelantikan pengurus ranting di 24 Kelurahan dari empat Kecamatan, juga digelar konsolidasi pimpinan anak cabang (PAC) se-Dapil 2 yang dihadiri sejumlah tokoh PPP Surabaya, salah satunya mantan Ketua DPC PPP Surabaya sekaligus anggota DPRD Surabaya, Buchori Imron.
Menurut Ali, kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin koordinasi untuk kesolidan struktur di tingkat kecamatan dan ranting se-Dapil 2.
"Alhamdulillah banyak tokoh masyarakat yang hadir dalam pelantikan itu. Kami yakin target dua atau tiga kursi di Dapil 2 akan bisa diraih," kata dia.
Kegiatan pelantikan sekaligus konsolidasi PAC dan Ranting ini digelar setiap minggu. "Untuk minggu berikutnya pelantikan Ranting se-Dapil 3. Begitupun seterusnya kami akan melantik ranting se-Dapil 3, Dapil 4 dan Dapil 5," ujar dia.
Sementara itu, politikus senior PPP Surabaya, Buchori Imron menyatakan, dirinya tetap setia kepada PPP.
"PPP memiliki karakteristik Islami yang kental. Ini yang membuat saya tetap setiap di PPP meski sudah tidak lagi menjadi Ketua DPC PPP Surabaya," ujar Buchori.
Buchori menjelaskan, PPP merupakan partai bersejarah, hasil fusi partai pada tahun 1973 oleh kebijakan Presiden Soeharto, walaupun seiring berjalannya waktu, partai ini tidak besar seperti PDIP, Gerindra, Golkar dan PKB.
"Tapi Alhamdulillah, sampai sekarang masih ada di parlemen yaitu, di DPRD Surabaya," kata Buchori.
Buchori mengatakan PPP merupakan partai berasaskan Islam. Menurutnya, ini seiring dengan didikan Islam yang diterimanya, sehingga ketika berangkat sebagai caleg PPP, dia mengaku ingin memakmurkan Islam dan umat.
“Jadi biarpun di bolak balik, saya tetap setia di partai berlambang Ka’bah, yang telah membawa saya ke DPRD Surabaya sebagai anggota legislatif,” kata dia.
Dia kembali mengatakan, PPP berlambang Ka'bah, yang lahir melalui istikhoroh ulama besar. Setidaknya, dia bisa cinta Ka'bah, dan sering datang ke tanah suci Mekkah. "Saya betul-betul niatkan ibadah,” kata dia.
Beda halnya, lanjut Buchori, apabila dirinya keluar atau nyaleg dari partai lain, maka dia meyakini tidak menemukan kesakralan tersebut.
Jadi, kata Buchori, jika dirinya migrasi ke partai lain hanya karena tidak menjadi Ketua DPC PPP Surabaya, itu akan makan waktu banyak sementara pemilu 2024 sudah di depan mata.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023