Bogor (ANTARA) -- PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menyelenggarakan acara Sharing Session yang khusus membahas keamanan data center di tengah pesatnya transformasi digital pasca pandemi Covid-19.


Kepala Divisi Engineering dan Property Facultative Tugure Roland Silaban menjelaskan, okupasi data center terhitung baru di dunia asuransi, sehingga pihaknya tergerak untuk bersama para ceding membedah berbagai hal agar dapat memitigasi risikonya.


“Nantinya diharapkan industri dapat mengantisipasi berbagai risiko yang bisa muncul dari okupasi ini sehingga kita semua dapat memitigasi risiko loss yang besar,” ujarnya saat ditemui di Bogor, Jumat.


Menurut data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam empat tahun terakhir, investasi digital di Indonesia diklaim mencapai level tertinggi di Asia Tenggara yakni Rp73,5 Triliun.


Berdasarkan riset Mordor Intelligence, valuasi pasar data center di Tanah Air mencapai 1,67 miliar dolar AS pada 2021. Nilai tersebut diproyeksikan naik menjadi 3,43 miliar dolar AS pada 2027 apabila tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) lebih dari 13 persen.


Melihat hal tersebut, lanjut Roland, tak berlebihan rasanya apabila okupasi ini membutuhkan penanganan khusus dalam hal keamanan agar mencegah terjadinya insiden yang dapat berakibat kerugian.


“Sama halnya dengan okupasi-okupasi lainnya, di satu sisi kita menjaga agar perusahaan asuransi memberi jaminan optimal, di sisi lain perusahaan tertanggung juga tetap untung,” lanjutnya.


Event sharing session ini dihadiri oleh 30 perusahaan ceding Tugure di R Hotel Rancamaya, Bogor. Tugure rutin menggelar event seperti ini untuk membahas berbagai isu atau tren terkini yang relevan dengan industri asuransi.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023