Jakarta (ANTARA News) - Pasokan listrik pada sistem jaringan Jawa-Bali, Rabu pagi, mulai pulih setelah beberapa hari terakhir sempat kekurangan daya dan terjadi pemadaman pada Selasa (23/5).Juru bicara PT Perusahaan Listrik Negera (PLN) Muljo Adji AG di Jakarta mengatakan, membaiknya kondisi kelistrikan di Jawa-Bali ini terjadi karena PLTU Paiton Unit 2 dan Paiton Unit 5 sudah kembali beroperasi setelah sempat terganggu pasokannya."Masuknya dua pembangkit itu membuat Rabu pagi ini, sistem kelistrikan Jawa-Bali memiliki cadangan hingga 420 MW di atas perkiraan beban puncak pada malam hari ini," katanya.Namun, meski berlebih 420 MW, kondisi kelistrikan Jawa-Bali pada malam nanti masih tetap masuk dalam tahap siaga. PLN memasukkan tahap siaga apabila cadangan pasokan pembangkit listrik kurang dari 600 MW di atas beban puncak. Sedang, kondisi normal tercapai apabila cadangan mencapai lebih dari 600 MW di atas beban puncak dan dikatakan defisit apabila daya yang tersedia berada di bawah beban puncak. Menurut Muljo, PLTU Paiton 5 berkapasitas 600 MW yang sempat keluar dari sistem Jawa-Bali sejak Senin (22/5) pukul 23.30 WIB karena rusaknya mesin penghancur batubara, telah tersinkronisasi ke sistem mulai Selasa (23/5) pukul 17.00 WIB. "Pada pukul 19.30 WIB, wilayah Jawa-Bali sudah tidak ada pemadaman lagi, karena Paiton 5 normal kembali dan berbeban maksimum 600 MW," katanya. Sebelumnya, pada Selasa (23/5) pukul 10.48 WIB, PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir sebanyak 240 MW di sejumlah wilayah Jawa-Bali dan bertambah 250 MW pada pukul 13.30 WIB. Muljo melanjutkan, pada Rabu pagi ini, PLTU Paiton Unit 2 berkapasitas 400 MW juga sudah beroperasi kembali setelah pelaksanaan pemeliharaan rutin selama beberapa pekan. "Sehingga kondisi nanti malam sudah tidak ada defisit dan pemadaman karena sistem Jawa Bali beroperasi dengan cadangan hingga 420 MW," katanya. Namun, Muljo tetap meminta masyarakat terutama pelanggan rumah tangga melakukan penghematan listrik mengingat belum pulihnya pasokan listrik dari PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok berkapasitas total 1.550 MW. Kedua pembangkit tersebut mengalami penurunan daya hingga 600 MW akibat kekurangan pasokan gas.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006