Jakarta (ANTARA) - Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk Rumah Tangga (jargas) terus dikebut oleh Pemerintah, di antaranya melalui pengembangan jargas mandiri oleh PT Pertamina Gas Negara (PT PGN Tbk) dengan target 400.000 Sambungan Rumah (SR) pada tahun 2023. Guna memastikan kelancaran rencana tersebut, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring kesiapan pembangunan jargas mandiri di Yogyakarta dan Sleman dengan target 12.900 SR, yang direncanakan gas in bertahap mulai Juni 2023.
“Seperti hari ini, kita terus mendorong PGN memperbanyak pelanggan jargas untuk memperkuat pasarnya, dan terus mengembangkan investasi pembangunan jargas mandiri. Dengan pemanfaatan gas bumi, kita mendukung program pemerintah yaitu transisi energi, penggunaan energi bersih” ungkap Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, Jumat (10/3/2023).
Lebih lanjut Erika menjelaskan bahwa pemilihan wilayah jaringan gas mandiri ini antara lain mempertimbangkan dampak terhadap peningkatan ekonomi di wilayah sekitar, salah satunya pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada wilayah Yogyakarta – Sleman. Pendistribusian gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) berasal dari PT Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning Blora, Jawa Tengah.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PGN Sales and Operation Regional III (SOR III) Edi Armawiria mengatakan, pembangunan infrastruktur gas bumi di Yogyakarta sudah berjalan, seperti pemasangan pipa distribusi kurang lebih sepanjang 75,26 kilometer.
"Pembangunan kami dalam tujuh sektor. Di beberapa sektor sudah ada yang tersambung ke rumah-rumah warga dan siap untuk gas in," jelas Edi.
Sebagai informasi, pengembangan jargas dibagi menjadi tiga skema, yaitu menggunakan APBN, jargas mandiri (non- APBN) dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), target penggunaan jargas adalah sebesar 4.000.000 SR di tahun 2024.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023