Terlebih dengan sudah semakin terkendalinya pandemi COVID-19 dan membaiknya rantai pasok dunia yang membuat produk-produk Indonesia semakin efisien dan berdaya saing tinggi

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat produk alat rumah tangga Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar 3,04 juta dolar AS atau sekitar Rp47,02 miliar di pameran The Inspired Home Show (IHS) Chicago, Amerika Serikat (AS).

"Capaian ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan ekspor ke pasar AS. Diharapkan pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan momentum untuk terus melakukan penetrasi pasar, khususnya dalam masa pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Iska Huberta Sinurat mengatakan bahwa pameran IHS merupakan perhelatan pameran dagang yang sangat menjanjikan bagi peserta dari Indonesia.

Hal tersebut dapat dilihat dari transaksi dagang IHS kali ini mencapai 3,04 juta dolar AS. Nilai ini meningkat hampir 30 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,37 juta dolar AS.

"Terlebih dengan sudah semakin terkendalinya pandemi COVID-19 dan membaiknya rantai pasok dunia yang membuat produk-produk Indonesia semakin efisien dan berdaya saing tinggi," kata Iska.

Pameran dagang kali ini menghadirkan delapan perusahaan Indonesia, antara lain Aninda Furniture, Aryasena, Billstone, Indomop (Clean Matic), Canela, Inspira (Infinia), Umbra Prasia, dan Multi Kreatif Furnindo (MKF).

Adapun produk alat rumah tangga yang ditampilkan seperti peralatan makan dari kayu, keranjang rotan alam dan sintetis, tempat jam tangan otomatis, peralatan kebersihan rumah tangga, serta barang pecah belah dari berbagai lokasi di seluruh Indonesia dengan berbagai desain unik tetapi tetap berdaya guna.

Pameran bertaraf internasional ini sudah dilaksanakan lebih dari 80 tahun. Pada tahun ini, IHS dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung, 20 jaringan ritel terbesar AS, serta lebih dari 2.200 ekshibitor yang berasal dari AS maupun luar AS, termasuk Indonesia.

Selama empat hari pelaksanaan pameran yakni 4-7 Maret 2023, Paviliun Indonesia mendapatkan respons yang sangat positif dan dikunjungi lebih dari 187 pembeli potensial.

"Pengunjung Paviliun Indonesia tidak hanya berasal dari AS, tetapi juga dari mancanegara seperti Meksiko, Kanada, Argentina, Korea Selatan, Prancis, dan Belanda. Produk Paviliun Indonesia yang paling diminati adalah peralatan makan dari kayu, barang pecah belah, keranjang rotan sintetis dan natural, serta produk kebersihan," kata Iska.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI Chicago Meri Binsar Simorangkir mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi besar dalam IHS karena produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dengan harga yang sangat bersaing. Keikutsertaan ini sangat berguna untuk memperkenalkan produk rumah tangga berkualitas buatan Indonesia kepada masyarakat internasional.

"Diharapkan masyarakat internasional dapat melihat dan berdiskusi secara langsung dengan para produsen peralatan rumah tangga. Selain itu, dapat memperluas jejaring hingga menuju tahap kerja sama yang lebih konkret ke depannya," ujar Meri.

Berdasarkan data Global Trade Atlas-S&P Global, pada 2022, nilai impor Amerika untuk produk peralatan rumah tangga dari dunia mencapai 670 miliar dolar AS atau naik 8,82 persen dari 2021. Pada sektor ini di 2022, Indonesia menempati posisi ke-17 sebagai negara asal impor untuk AS dengan nilai transaksi sebesar 9,5 miliar dolar AS atau naik 14,20 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 8,3 miliar dolar AS.

Dari data tersebut masih terdapat peluang yang sangat luas bagi produk Indonesia untuk membanjiri pasar produk peralatan rumah tangga AS.

Baca juga: Kemendag dukung Hippindo kembangkan produk ritel nasional di Malaysia
Baca juga: Mendag janji hilangkan hambatan eksportir masuk pasar internasional
Baca juga: Produk organik Indonesia raup potensi transaksi sebesar Rp82,27 miliar

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023