Kalau pemerintah diam saja tidak berbenah, maka Bali akan menjadi destinasi yang agak tua
Denpasar (ANTARA) - Tokoh pariwisata yang juga mantan Ketua ASITA Bali Al Purwa mengharapkan pemerintah daerah dapat segera membenahi kondisi kabel yang semrawut dan kemacetan lalu lintas di Pulau Dewata agar tidak semakin mendegradasi citra pariwisata Bali.
"Kalau pemerintah diam saja tidak berbenah, maka Bali akan menjadi destinasi yang agak tua," kata Al Purwa di Denpasar, Kamis.
Menurut Al Purwa, jika sebelumnya kita selalu berharap wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali akan bisa kembali datang. Namun, kini banyak juga wisatawan yang berkomentar tidak ingin datang lagi.
"Alasannya, karena nikmat dan nyamannya berwisata di Bali dirasa sudah berkurang. Oleh karena itu pemerintah harus segera melakukan perbaikan," ucapnya.
Semestinya, kata Al Purwa, pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan terkait tidak mengulang-ngulang kesalahan. Contohnya saja kondisi kabel-kabel di jalan yang semrawut dan jelas-jelas tidak indah, namun tetap saja terjadi sampai sekarang.
"Kabel-kabel bisa segera dilakukan perbaikan dan dilakukan tindakan tegas sehingga tidak terus terulang permasalahan yang sama," ujarnya.
Belum lagi soal kondisi kemacetan lalu lintas di kawasan wisata yang sebelumnya terjadi di kawasan Kuta, juga kemudian terjadi di kawasan Seminyak.
"Kini kawasan Canggu juga macet. Masalah kemacetan ini kalau memang memerlukan pelebaran jalan, pemerintah harus memfasilitasi," ucap Al Purwa yang kini banyak melakukan pendampingan SDM pariwisata di daerah Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Al Purwa juga mengaku sedih melihat sampah-sampah di Bali yang belum terkelola dengan baik, hingga antrean truk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita di Suwung, Kota Denpasar.
Terkait dengan maraknya warga negara asing (WNA) yang nakal dan berulah, Al Purwa meminta pemerintah agar memberikan tindakan tegas bahkan hingga tindakan deportasi.
"Wisatawan yang nakal harus tegas dan bisa dipulangkan karena kita tidak perlu wisatawan yang aneh-aneh di sini. Idealnya masa tinggal wisman empat malam saja sudah bagus. Tetapi kalau yang sampai tinggal berbulan-bulan itu punya uang apa tidak," ucapnya.
Al Purwa mengatakan jangan sampai banyak wisatawan berwisata di Bali dan tinggal berlama-lama, namun di sini malah ikut berjualan sayur mayur dan menyewakan usaha sepeda motor.
Baca juga: Sandi secara tegas ingatkan wisman patuhi aturan di Indonesia
Baca juga: Wagub Bali tanggapi maraknya pekerja asing pariwisata di Pulau Dewata
Baca juga: Tri Hita Karana menjadi kekuatan pariwisata berkelanjutan di Bali
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023