Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah yang terus berupaya meningkatkan kualitas penduduknya melalui digencarkannya program KB.
“Terutama di Kota Semarang, itu sudah sangat terkendali. Kemudian yang paling penting kalau KB, untuk menjarangkan, supaya anak tidak terlalu dekat jaraknya. Jarak anak yang terlalu dekat akan banyak masalahnya. Kalau anak kalau belum umur dua tahun muncul adiknya itu kasihan sekali," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Dalam kunjungannya meninjau pelayanan KB serentak yang dilangsungkan sejak Rabu (8/3) hingga Sabtu (11/3) di Kota Semarang, Hasto memuji pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah utamanya Kota Semarang karena kuantitas jumlah anak dalam keluarganya sudah bagus, yakni tidak lebih dari dua.
Baca juga: Kepala BKKBN: Stunting di Demak turun signifikan dengan Program CME
Penduduknya pun dirasa sudah memahami pentingnya untuk tidak hamil terlalu dekat. Hal itu dikarenakan jarak yang terlalu dekat bisa berujung pada kematian ibu, lahirnya anak yang stunting dan kurangnya perhatian yang diberikan orang tua pada anak sehingga mempengaruhi kualitas tumbuh kembangnya baik secara fisik maupun psikologis.
“Terlalu dekat merupakan salah satu dari 4T. 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu rapat. 4T merupakan kendala yang acap ditemui dalam upaya pengendalian penduduk, yang kemudian dapat menjadi penyebab timbulnya banyak permasalahan kesehatan bagi ibu dan anak,” katanya.
Dengan belajar dari Jawa Tengah, Hasto mengatakan kepada para ibu bahwa mengikuti program KB untuk steril tidak menakutkan, tidak sakit, dan aman karena tidak menggunakan hormon. Kontrasepsi tanpa hormon sering dianggap lebih aman karena tidak berpengaruh terhadap berat badan dan siklus menstruasi.
Baca juga: BKKBN: KB serentak di Jateng peringati Hari Perempuan Internasional
“Saya kira kerjasama dengan rumah sakit dan Dinas KB setempat, didukung penuh oleh BKKBN. Implan disediakan, IUD disediakan. Kalau perlu alat laparoskopi juga bisa diusulkan. Ring untuk kontap sudah disediakan dalam jumlah banyak," ujar Hasto.
Sebagai informasi, pelayanan KB serentak di Kota Semarang dan Kabupaten Demak tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Perempuan Internasional 2023. BKKBN memberikan pelayanan dengan dibantu oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Semarang dan TNI menggelar pelayanan gratis KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Baca juga: BKKBN bentuk 3.882 TPK di Semarang percepat target "zero" stunting
Di Kabupaten Demak, layanan dipusatkan di Puskesmas Guntur II dan Klinik Rifda Bonang. Sedangkan di Semarang digelar di Rumah Sakit Tentara (RST) Bhakti Wira Tamtama, Kota Semarang. Dalam peluncuran pelayanan KB serentak di Demak, sasaran pelayanan meliputi KB ulangan, KB ganti cara, KB pasca persalinan, dan KB baru selain KB pasca persalinan.
Pelayanan KB yang disediakan untuk metode kontrasepsi jangka panjang berupa implan, IUD, MOW, dan MOP. Sementara KB dengan jenis metode kontrasepsi jangka pendek seperti kondom, pil, dan suntik.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023