Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Jepang pada 23-27 Mei 2006 antara lain untuk menegosiasikan kembali proyek Mass Rapid Transportation (MRT) yang sempat tertunda. "Soal MRT yang jadi masalah itu adalah soal skema pembiayaan. Jepang menginginkan `tied` (mengikat), kita ingin `untied` (tidak mengikat) agar bisa menyerap tenaga kerja lebih besar, dan kandungan lokal proyek tersebut juga menjadi lebih besar," kata Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, sebelum berangkat ke Jepang mengikuti kunjungan kerja Wapres, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa malam. Dalam lawatannya ke Jepang, Wapres, selain akan menjadi pembicara kunci pada Konferensi Internasional Ke-12 "The Future of Asia", juga akan mengadakan pembicaraan dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC), sebagai lembaga yang membiayai proyek MRT itu. Paskah menegaskan, sesungguhnya Indonesia menginginkan adanya kombinasi antara "tied" dan "untied". "Syukur-syukur bila Jepang bersedia menerima apa yang akan kita negosiasikan kembali," ujar Paskah. Menurutnya, pada satu kesempatan pertemuannya dengan Dubes Jepang untuk Indonesia, Yutaka Iimura, juga sudah ada pengertian bahwa Jepang akan tetap menawarkan kepada Indonesia. Dalam pembicaraan itu, Jepang juga sudah sepakat bahwa kerjasama akan lebih ditingkatkan. Paskah menambahkan, pada dasarnya Jepang sudah memberikan penawaran, dan dalam kunjungan ke Jepang kali ini hal tersebut akan dibicarakan kembali. Mengenai waktu pelaksanaan pembangunan proyek MRT itu, Paskah mengatakan, bila penawarannya dapat disepakati sebagaimana yang diinginkan Indonesia, maka diperkirakan proyek MRT itu dapat dimulai pada 2008-2009. Diketahui, negosiasi proyek MRT sempat terhenti, karena tidak adanya kesepakatan terkait beberapa hal terutama soal penggunaan kandungan lokal dalam proyek tersebut, suku cadang yang akan digunakan, maupun skema pembiayaan, terkait dengan suku bunga yang dikenakan Jepang dalam pendanaan itu. Selain membicarakan MRT, dalam kunjungan Wapres itu, juga akan dibicarakan soal pembangunan Waduk Citarum yang hingga kin belum selesai. Juga membicarakan soal pembangunan akses infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Priok, proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asahan. Selain Paskah Suzetta, ikut dalam rombongan antara lain Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofyan Wanandi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006