Jakarta (ANTARA) - Dosen FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal A Budiyono menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dapat bertahan dengan komposisi baru, di tengah munculnya isu perpecahan koalisi tersebut.

“Bisa saja KIB tetap bertahan dengan komposisi baru. Namun, opsi terakhir sulit terwujud karena partai tersisa, PKB kemungkinan masih bertahan dengan Gerindra,” ucap Zaenal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Zaenal menganalisis sejumlah kemungkinan yang dapat mengakibatkan pecahnya KIB, seperti mengusung calon presiden dan calon wakil presiden yang berbeda, hingga kemungkinan PDIP membangun koalisi bersama dengan PPP.

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC-ASIA) ini memaparkan, pembahasan mengenai sejarah perjalanan duet PPP-PDIP ketika Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy) bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menunjukkan kemungkinan PDIP dan PPP akan membangun koalisi bersama.

“Jika ini terwujud, dengan sejarah politik itu, besar kemungkinan KIB akan pecah. Apalagi ada indikasi Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan juga tengah membangun komunikasi dengan Golkar,” ucap Zaenal.

Oleh karena itu, ia menilai apabila KIB tidak pecah, bisa saja KIB tetap bertahan dengan komposisi baru.

Isu mengenai perpecahan KIB muncul ketika Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy) mengungkit potensi perpecahan koalisi akibat adanya kemungkinan perbedaan nama calon presiden yang akan diusung oleh Golkar, PAN, dan PPP.

Akan tetapi, Romy membantah kabar keretakan KIB. Saat ini, ujar Romy, masing-masing partai politik di KIB masih menggodok nama potensial capres-cawapres yang akan diusung.

Partai politik di KIB, tuturnya melanjutkan, juga tengah menjajaki komunikasi dengan partai politik di luar KIB, lantaran tiga nama capres potensial dengan elektabilitas tertinggi sudah diusung oleh koalisi partai lain.

"Realitasnya, Ganjar kader PDIP, Prabowo kader Gerindra, dan Anies non partai. Saat ini tidak tersedia stok bakal capres lagi yang elektabilitasnya cukup tinggi menurut survei yang bisa dicalonkan KIB. Maka kita-kita harus realistis," ucapnya.

Baca juga: Golkar bantah anggapan KIB sebagai koalisi rapuh

Baca juga: Baidowi: Komunikasi PPP dengan parpol lain untuk tambah kekuatan KIB

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023