Jakarta (ANTARA News) - Tim catur putera Indonesia membuat kejutan pada babak kedua Olimpiade Catur ke-37 di Turin, Italia, Selasa (23/5) dinihari WIB dengan menahan seri 2-2 unggulan kesepuluh Bulgaria. Walau main tanpa GM Utut Adianto, Susanto dan kawan-kawan yang diunggulkan pada posisi enam puluh lima tampil tanpa perasaan gentar. Menurut Humas PB Percasi, Kristianus Liem, tim putera Indonesia sempat unggul lebih dahulu setelah MI Irwanto Sadikin (rating Elo 2452) di papan dua menahan remis GM Vasil Spasov (2578) pada langkah ke-29 dan MF Hamdani Rudin (2364) menumbangkan MI Vladimir Petkov (2500) pada langkah ke-29. "Saya memang menjaga partai berjalan imbang terus, akhirnya Petkov menawarkan remis karena melihat posisi sudah rapat tidak dapat ditembus," jelas Irwanto. "Lawan saya buat salah sehingga kehilangan satu bidak, akhirnya waktunya yang tadinya lebih banyak ikut menyusut sehingga terjadi kesalahan berikutnya, "terang Hamdani. Sayang posisi unggul tersebut tidak bertahan lama setelah di papan empat MF Awam Wahono (2391) tak mampu membendung serbuan-serbuan MI Valentin Iotov (2432) dan menyerah pada langkah ke-60. Sementara di papan satu GM Susanto Megaranto (2524) yang kehilangan satu bidak pada babak tengah mampu menutup rapat pertahanannya tak tertembus hingga langkah ke-75 dan GM Super Aleksander Delchev (2640) menghentikan upayanya. "Luar biasa penampilan anak-anak," ujar Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang menyaksikan langsung dari tribun penonton. Posisi tim Indonesia yang bermain di meja 3 (bersebelahan dengan tim Rusia di meja 1) membuat jalannya pertandingan dapat diikuti dengan mudah melalui tribun penonton. Dengan kemenangan telak 4-0 atas Namibia dan seri lawan Bulgaria, maka regu putera Indonesia telah mengumpulkan 6 VP (Victory Point) dan tetap berada di posisi atas dan kembali harus jumpa regu kuat dunia Inggris pada babak ketiga. Regu putera diikuti oleh 149 negara. Kalau pada babak pertama regu putera yang menang telak, pada babak kedua regu puteri Indonesia menang telak 3-0 atas regu Jamaika. Hanya MFW Irene Kharisma (2213) yang mendebarkan jantung ofisial tim Indonesia, karena sempat ketinggalan tiga bidak namun akhirnya mampu menaklukkan lawannya Deborah Richards (1922). Pada papan dua dan tiga, Tri Handayani dan Tuti Rahayu Sinuaji tanpa kesulitan berarti masing-masing menaklukkan Zhu Hui (2050) dan Vanessa Thomas. Setelah selesai dua dari 13 babak tim puteri Indonesia sudah membukukan 4 VP. Pada babak ketiga tim puteri Indonesia yang unggulan ke-65 akan jumpa unggulan ke-27 Argentina. Di bagian puteri ini diikuti 108 negara.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006