Seoul (ANTARA News) - Finalis Piala Dunia, Korea Selatan, hari Selasa di Seoul ditahan imbang 1-1 oleh tim berbakat Afrika yang gagal lolos ke putaran final yang dimlai bulan depan di Jerman. Pelatih Korsel, Dick Advocaat menjadwalkan pertandingan persahabatan melawan Senegal guna menyesuaikan tim asuhannya dengan pertandingan yang akan diselenggarakan 13 Juni di Frankfurt melawan tim Afrika lainnya, Togo. Korsel berada di Grup G, yang juga termasuk juara 1998, Perancis dan Swiss. Advocaat dan staf pelatihnya yakin bahwa kemenangan melawan Togo sangat penting untuk lolos ke babak kedua turnamen tersebut dan dari hasil hari Selasa di Seoul itu, Korsel tampak kurang meyakinkan. Senegal mengawali pertandingan dengan permainan yang lebih kuat dan menguasai pertandingan atas Korsel di babak pertama, tetapi kedua pihak gagal memanfaatkan kesempatan emas untuk mencetak gol. Setelah babah kedua, Korsel meningkatkan permainannya, namun tim Afrika itu cukup memberikan perlawanan. Tim tuan rumah unggul terlebih dahulu melalui tembakan manis bek Kim Do-Heon setelah pertandingan berjalan 74 menit, tetapi Senegal bangkit untuk menyamakan kedudukan melalui serangan mengesankan di menit ke-80 dari gelandang Moussa Ndiaye, sehingga membungkam lebih dari 60.000 pendukung tuan rumah. Ahn Jung-Hwan, penyerang yang menjadi bintang Korsel pada Piala Dunia 2002 ketika Korsel mencapai semi final, menyarangkan bola ke gawang lawan di menit ke-50, tetapi gol itu dianulir karena pemain Korsel itu sudah offside. Lee Chun-Soo, yang juga veteran Piala dunia 2002, juga mempunyai kesempatan emas mencetak gol di menit-menit terakhir pertandingan, tetapi tembakannya terlalu melebar. Serangan lainnya Korsel juga gagal, karena tembakan bek Kim Dong-Jin dapat ditip penjaga gawang Senegal, Pape Mamadou Diouf. Senegal, yang mengalahkan Norwegia dalam pertandingan terakhir mereka 1 Maret, menunjukkan kilas balik bakat kreatif yang mereka perlihatkan di Piala Dunia empat tahun lalu, saat mereka mencapai perempat final setelah mengalahkan Perancis di babak pertama, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006