"Saya kira seluruh jajaran Kejaksaan Agung harus benar-benar perhatikan dan ikuti instruksi dari Jaksa Agung. Fokus pada pekerjaan, hindari hal-hal yang tidak substantif. Peringatan keras dari Jaksa Agung ini bukan sekadar lip service semata," kata Sahroni dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Bukan sekadar pamer harta, kata dia, namun ia meminta petugas Korps Adhyaksa yang hartanya diperoleh dari proses-proses yang tidak halal harus dicopot pula dari jabatannya.
"Jadi pejabat kejaksaan boleh saja hidup mewah, tapi jangan dari uang korupsi," ucapnya.
Sebab, kata dia, saat ini kinerja Kejaksaan Agung sedang ‘di atas angin’ lantaran berbagai kasus-kasus kakap sedang dalam genggaman penyelidikan Kejaksaan Agung.
Oleh karena itu, Sahroni tidak ingin karena satu atau dua kesalahan anggotanya lantas kepercayaan besar masyarakat kepada Kejaksaan Agung hilang seketika.
Baca juga: Wakil Jaksa Agung tak segan copot pejabat kejaksaan bila pamer harta
“Saat ini Kejaksaan Agung sedang memegang kepercayaan yang sangat besar dari masyarakat. Capaian tersebut bukan hasil kerja satu atau dua hari, jadi tolong seluruh jajaran beserta anggota keluarga harus benar-benar jaga marwah institusi," tuturnya.
Untuk itu, dia mengingatkan jajaran Korps Adhyaksa untuk dapat menjaga amanah besar yang dititipkan masyarakat di bidang penegakan hukum.
"Saya percaya seluruh insan Korps Adhyaksa memiliki integritas dan bisa jaga amanah tersebut," kata Sahroni.
Sebelumnya, Selasa (7/3), Wakil Jaksa Agung Sunarta menyerukan bahwa ia tak akan segan mencopot jabatan para pejabat kejaksaan bila istrinya suka memamerkan harta dan kekuasaan.
“Saya tidak akan segan mencopot jabatan suami saudara hanya karena pola hidup saudara yang suka memamerkan harta dan kekuasaan," ucap Sunarta, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta.
Pernyataan tersebut ia sampaikan kepada seluruh anggota Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD). Sunarta meminta seluruh anggota IAD untuk senantiasa menerapkan pola hidup sederhana dan menghindari gaya hidup hedonis yang suka memamerkan harta benda serta kemewahan.
"Hiduplah sesuai kemampuan, jangan besar pasak daripada tiang. Pasak itu menjadi besar dari pada tiang disebabkan karena gaya hidup dan tingkah laku yang berlebih-lebihan," ujarnya mewakili Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023