Secara potensi kita lebih unggul dan ini harus terus didorong supaya dapat bersaing dengan negara-negara lain

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) membuat peta jalan untuk mendukung realisasi ekspor mebel dan kerajinan senilai 5 miliar dolar AS.

"Ekspor kan arahannya memperluas pasar ekspor dan memfasilitasi pembiayaan ekspor melalui LPEI. Kalau ini seluruhnya dikonsentrasikan, diharapkan ini bisa mendorong ekspor dan ekspor (5 miliar dolar AS) tercapai," ujar Airlangga usai membuka Indonesia International Furnitur Expo (IFEX) 2023 di Jakarta, Kamis.

Airlangga mengatakan, industri furnitur dan kerajinan diharapkan dapat terus meningkatkan nilai ekspor dan mendorong peningkatan ekonomi nasional. Menurut Airlangga, Indonesia unggul dari segi keahlian pengrajin dan ketersediaan bahan baku.

Baca juga: KJRI Chicago beri penghargaan bagi importir furnitur Indonesia di AS

Dengan potensi yang dimiliki, setidaknya Indonesia mampu menjadi benchmark industri furnitur dan kerajinan di ASEAN.

"Secara potensi kita lebih unggul dan ini harus terus didorong supaya dapat bersaing dengan negara-negara lain," kata Airlangga.

Dalam lima tahun terakhir, ekspor produk furnitur Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 2021, peningkatan nilai ekspor industri furnitur dan kerajinan tercatat mencapai lebih dari 27 persen.

Bersama pemerintah, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menargetkan ekspor mebel dan kerajinan senilai 5 miliar dolar AS di akhir tahun 2024, artinya berdasarkan realisasi ekspor 2021 hingga 2024 dibutuhkan pertumbuhan minimal 13,4 persen per tahun.

Ketua Presidium Himki Abdul Sobur mengatakan, sektor pembiayaan menjadi salah satu aspek penting untuk mendorong realisasi target 5 miliar dolar AS. Saat ini sudah ada 54 anggota Himki yang mendapat bantuan pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

"Kami berharap nilai pinjaman dan cakupannya bisa ditingkatkan agar bisa menjangkau seluruh anggota Himki," ujar Abdul Sobur.

Selain pembiayaan, dia juga menekankan pentingnya pengembangan desain sebagai nilai tambah dari produk furnitur dan kerajinan Indonesia. Menurut Abdul Sobur, secara desain produk-produk Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

"Tetapi secara nilai kita masih kalah saing. Kita perlu meningkatkan nilai agar nilai produknya juga bisa bertambah," kata Abdul Sobur.

Penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) pada 9-13 Maret 2023 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta dinilai dapat memberi kesempatan besar untuk menarik konsumen domestik dan internasional. Sebanyak lebih dari 500 eksibitor domestik dan internasional tercatat turut meramaikan gelaran IFEX 2023.

Pameran ini terbukti memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mendorong pertumbuhan ekspor produk furnitur mengingat pasar utamanya memang adalah pasar ekspor.

"Saat ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan nilai produk dan nilai ekspor furnitur Indonesia. Himki akan terus mendorong anggotanya, dan para pelaku industri furnitur secara umum, untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka," kata Abdul Sobur.

Baca juga: Lirik ekspor furnitur lima miliar dolar, Kemenperin siapkan SDM unggul

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023