Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Perancis sepakat untuk meningkatkan kerja sama intelijen, terutama dalam melawan ancaman terorisme. Kesepakatan itu terungkap dalam pertemuan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto dengan Panglima AL Perancis untuk kawasan Samudera Hindia Rear Admiral (Laksamana Muda) Hubert de Gauillier, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa. "Beragam aksi terorisme adalah lawan yang tidak jelas sehingga perlu ada kerja sama intelijen untuk mengatasinya," kata Djoko Suyanto. Kerja sama intelijen itu, tambah Panglima TNI, perlu dilakukan di berbagai lini untuk mendeteksi keberadaan para teroris tersebut. Sementara itu, Panglima AL Prancis Gauilier mengatakan kegiatan terorisme berkaitan erat dengan kegiatan ilegal seperti narkoba dan penyelundupan manusia, "Mengingat luasnya gerakan mereka maka banyak negara yang sulit menerka gerakan mereka, jadi penting untuk dilakukan kerjasama," ujarnya. Selain membicarakan, kerja sama intelijen, kedua pihak juga membahas pengamanan Selat Malaka yang dapat dilakukan dengan dukungan kerja sama intelijen antar tiga negara pantai, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Terkait itu, Gauilier menyarankan penggunaan teknologi tinggi dengan Radar Citra sehingga setiap pengerahan alat utama sistem senjata (alutsista) di wilayah tersebut akan termonitor. Selain mengadakan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Gaulilier juga mengadakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006