Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan rombongan terbatas tiba di Tanah Air, Kamis petang, usai melakukan lawatan ke Negeri Sakura, Jepang, yakni ke Kota Osaka dan Kyoto selama lima hari, sejak 5-9 Maret 2023.
Wapres tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng sekitar pukul 16.20 WIB usai menempuh perjalanan udara kurang lebih selama 6 jam.
Saat masih dalam perjalanan, Wapres sempat memberikan sesi keterangan pers dan tanya jawab kepada media di atas pesawat dengan santai.
Didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Erani Yustika dan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Wapres Ma'ruf Amin menjelaskan ihwal kunjungan lima hari di Jepang.
"Assalamualaikum saudara-saudara sekalian saya baru saja bersama rombongan mengunjungi dua kota di Jepang, yaitu Osaka dan Kyoto. Kunjungan ini menghadiri beberapa pertemuan," ujar Wapres di sela perjalanannya di dalam pesawat, Kamis.
Dia menjelaskan di Osaka dirinya bertemu dengan perusahaan Glico yang merupakan investor Jepang yang membuat beberapa produk makanan dan minuman di Indonesia dan mempunyai pabrik di Karawang.
"Saya minta mereka memperbesar produksinya dan tidak hanya untuk melayani Indonesia tapi juga melayani kebutuhan dunia, semacam global dan produk Glico ini sudah memperoleh sertifikat halal sehingga dia bisa memasarkan pasarnya tidak hanya ke negara negara Eropa dan Amerika tapi juga sampai Timur Tengah, itu saya kira," papar Wapres.
Kemudian, kata Wapres, dirinya bertemu dengan masyarakat Indonesia di Osaka. Wapres meminta para Diaspora Indonesia di luar negeri menjadi duta bangsa dalam berbagai hal, termasuk dalam memasarkan produk-produk Indonesia dan tetap memegang teguh jiwa keindonesiaan.
Baca juga: Wapres bertolak kembali ke Tanah Air usai lawatan lima hari di Jepang
Baca juga: Wapres saksikan penandatanganan kerja sama keuangan syariah RI-Jepang
"Walaupun mereka di luar negeri karena mereka tetap warga negara Indonesia, jadi menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila supaya mereka menghidupkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila," pintanya.
Sementara itu di Kyoto, kata Wapres, dirinya bertemu dengan Diaspora Indonesia yang mengembangkan produk-produk halal, baik impor maupun memproduksi sendiri di Jepang dan mendapatkan sertifikat halal di Jepang.
Wapres menjelaskan dirinya memberikan kuliah umum tentang dialog lintas agama di Universitas Kyoto, di mana Wapres menyampaikan pengalaman Indonesia dalam menangani masalah dialog agama, toleransi, dan kerukunan.
"Kita memang menjadi contoh dari berbagai negara. Dari Timur Tengah pun mereka mengatakan bahwa toleransi Indonesia itu yang paling baik," papar dia.
Wapres menyampaikan Islam moderat di Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga atau mengawal kerukunan dan toleransi.
"Pengalaman ini perlu saya sampaikan karena Universitas Kyoto ini punya perhatian besar terhadap masalah kerukunan supaya mereka tahu persis bagaimana kita mengawal toleransi dan kerukunan di Indonesia," tuturnya.
"Bahkan mereka mengembangkan masalah halal karena itu di Universitas Kyoto, kita melakukan penandatanganan kerja sama antara KNEKS dengan lembaga riset studi Universitas Kyoto," imbuhnya.
Wapres menyampaikan Indonesia siap memfasilitasi riset produk halal, termasuk soal sertifikasi halal maupun pengembangan industri halal.
"Memang Jepang kelihatannya memiliki perhatian, terutama dalam makanan, minuman, wisata, dan fesyen (halal)," kata dia.
Wapres mengatakan beberapa bulan lalu dirinya bertemu PM Jepang Fumio Kishida dan menyampaikan tentang kerja sama bidang ekonomi dan keuangan syariah, utamanya masalah wisata halal, wisata ramah Muslim, makanan minuman, dan fesyen halal.
"(Saat itu) Perdana Menteri Jepang menyambut baik dan meminta kementerian terkait menindaklanjuti. Jadi (kunjungan) ini bagian dari pada kunjungan saat itu untuk terus mengembangkan (industri halal) di Osaka dan Kyoto," tutupnya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023