Saya ingin kita semua, betul-betul memberi layanan sebaik-baiknya

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama untuk menciptakan layanan publik yang cepat, mudah, dan murah bagi masyarakat.

"Terkait masalah layanan, ini menjadi kata kunci dari program prioritas yang harus dilaksanakan. Kita harus ciptakan layanan publik yang cepat, mudah dan murah. Inilah yang menjadikan masyarakat lebih merasakan kehadiran kita," ujar Wamenag dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Zainut mengatakan transformasi digital yang kini tengah digaungkan Kemenag, akan membuat pelayanan menjadi semakin cepat dan mudah. Maka dari itu, setiap layanan harus berbasiskan digital.

Kemudahan dan kecepatan layanan, kata dia, akan menjadi bukti bahwa Kementerian Agama hadir di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga: Kemenag terima aset rampasan seluas 1.596 m2 dari KPK

Baca juga: Wamenag ingatkan ASN jangan jadi pemantik intoleransi

"Kalau dulu ada istilah kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat, sekarang harus lebih cepat lebih baik. Jadi kembali kita ingatkan bahwa tugas kita adalah memberi pelayanan kepada masyarakat," kata dia.

Ia mengungkapkan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sejak awal sudah memprioritaskan layanan transformasi digital, salah satunya dengan meluncurkan Aplikasi Pusaka. Karena itu, diharapkan seluruh ASN Kemenag mampu beradaptasi menggunakan aplikasi tersebut.

"Sekarang semua bisa diisi melalui aplikasi. Kita punya Pusaka, seluruh layanan Kemenag bisa diperoleh melalui SuperApps tersebut," kata dia.

Zainut berharap seiring dengan peningkatan kualitas layanan publik saat ini, para ASN Kemenag juga harus terus berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya, sehingga mampu beradaptasi dalam melayani masyarakat.

"Banyak yang ingin menjadi ASN, tapi tidak semua bisa. Jadi manfaatkan dengan baik dengan melayani masyarakat sepenuh hati. Saya ingin kita semua, betul-betul memberi layanan sebaik-baiknya, respon yang cepat terhadap isu yang terjadi di masyarakat," kata dia.

Baca juga: Wamenag: Majelis taklim bisa ambil bagian dalam pencegahan stunting

Baca juga: Wamenag minta guru perkuat moderasi beragama jauhi politisasi agama

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023