Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta seluruh komponen masyarakat untuk tidak lagi mempertentangkan syariat agama karena pada dasarnya selama ini bangsa Indonesia telah saling menghormati dalam menjalankan syariat agamanya masing-masing. "Jadi syariat (agama) tidak perlu dipertentangkan. Sebenarnya kita semua telah menjalankan syariat (masing-masing) dengan saling menghormati sudah berlangsung lama," kata Wapres Jusuf Kalla saat pidato pada pembukaan Munas I Partai Damai Sejahtera (PDS) di Jakarta, Selasa malam. Menurut Wapres, pada dasarnya setiap agama memiliki syariat masing-masing yang mungkin berbeda dalam istilah. Namun, tambahnya, dalam menjalankan syariatnya tersebut, tidak perlu saling mempertentangkan. Sementara mengenai berbagai permasalahan yang berkembang di masyarakat saat ini, Wapres mengatakan tidak setuju jika ada tindakan di luar hukum. "Saya tidak setuju ada tindakan di luar hukum. Saya setuju polisi ambil tindakan untuk hal-hal seperti itu," kata Wapres. Dalam pidato lainnya Jusuf Kalla menyadari betul adanya berbagai macam perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia. Namun, tambahnya perbedaan-perbedaan yang ada tersebut bukan harus berseberangan tetapi justru harus bersatu. "Saya paham betul bagaimana dasyatnya kalau perbedaan itu bersatu, begitupun bagaimana dasyatnya kalau perbedaan itu dipertentangkan," kata Wapres. Wapres mencontohkan saat terjadinya konflik di Ambon dan Poso dimana yang terjadi adanya perbedaan yang dipertentangkan. Munas I PDS kali ini diikuti peserta dari 33 propinsi di seluruh Indonesia, Munas PDS berlangsung 23 sampai 26 Mei 2006.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006