Lisabon (ANTARA News) - Beberapa pejabat di Portugal sedang menyelidiki dua pemain Benfica Armando Petit dan Nuno Gomes setelah mereka tampak dalam laporan televisi membawa film-film bajakan ke kamp latihan Piala Dunia, demikian dilaporkan sebuah harian pada Selasa.
Seorang penyelidik senior bersama Inspektorat Jenderal Kementerian Kebudayaan untuk Aktivitas Kultural (IGAC) yang menangani pembajakan musik dan film mengatakan kepada 24Horas, bahwa badan tersebut akan mengambil tindakan secara hukum, meskipun itu menjelang putaran final Piala Dunia.
"Kami sedang menyelidiki situasi dalam kaitan hukum, setelah ini lengkap kami baru bisa bertindak, dan jika kami harus bertindak, kami akan bertindak," kata Julio Araujo Melo.
Sementara itu striker Gomes mengatakan kepada televisi SIC dalam sebuah siaran Jumat, bahwa dirinya telah membawa sejumlah film ke kamp latihan yang berlangsung di Evora, sekitar 150 km sebelah selatan Lisabon, termasuk film "Basic Instinct II" dan "Mission: Impossible III", dimana kedua film itu belum beredar dalam DVD.
Sedangkan pemain tengah Petit membuka ruang mobilnya untuk menunjukkan film-film yang dia bawa ke kamp latihan dan sebuah salinan dari "The Producers" yang juga belum disebarkan dalam DVD, mungkin menjadi di antara film-film lainnya yang belum dikenal.
Berdasarkan hukum Portugal, pabrik dan pengguna film-film atau musik bajakan bisa dihukum penjara hingga tiga tahun, tapi dalam kasus yang sering terjadi yang bersalah hanya dikenai denda.
Polisi Portugal telah mendapati 155.941 CD dan DVD bajakan tahun lalu menyusul gencarnya inspeksi dan telah menangkap 450 orang dalam kaitan kejahatan tersebut karena menjual dan menyalurkan barang bajakan tersebut, demikian menurut figur IGAC.
Maraknya film-film bajakan di Portugal telah menghancurkan penjualan tiket di bioskop-bioskop, sejumlah toko penyewaan film dan merugikan penghasilan pajak jutaan euro.
Portugal dalam putaranfinal Piala Dunia berada di Grup D bersama Meksiko, Iran dan Angola dan pertandingan pertama tim itu melawan debutan Angola di Cologne, Jerman pada 11 Juni, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006