....Kami melakukan pendampingan, memfasilitasi end to end bagaimana kami bisa membantu pelaku usaha untuk mengembangkan produknya, membantu mensertifikasi produk, desain seperti apa, kemasan termasuk sertifikasi dan promosi di dalam dan luar negeri.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan (Kemendag) Miftah Farid mengatakan, subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang terdiri atas animasi, komik, dan game, kriya, fesyen serta jasa ritel terus dikembangkan untuk meningkatkan ekspor nasional.

"Apa yang dilakukan oleh Kemendag pada empat sektor ini? Kami melakukan pendampingan, memfasilitasi end to end bagaimana kami bisa membantu pelaku usaha untuk mengembangkan produknya, membantu mensertifikasi produk, desain seperti apa, kemasan termasuk sertifikasi dan promosi di dalam dan luar negeri," ujar Miftah ketika ditemui seusai jumpa pers Indonesia Brands Go Global di Jakarta, Rabu.

Miftah mengatakan bahwa Kemendag memiliki beberapa upaya untuk meningkatkan jasa ritel di luar negeri. Pertama, memberikan akses kepada Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk mendapat pembiayaan.

Baca juga: Kemendag dukung Hippindo kembangkan produk ritel nasional di Malaysia

Kemendag juga memberikan informasi agar para anggota Hippindo dapat memahami regulasi untuk berinvestasi di negara-negara ASEAN, termasuk memfasilitasi proses match making sebelum produk jasa ritel mengembangkan ekspornya.

Kemendag bersama dengan Hippindo, Investment Authority di ASEAN dan atase-atase perdagangan Indonesia memiliki forum yang bertujuan untuk memberikan gambaran seputar kebiasaan pelanggan di tiap negara tujuan.

"Atase perdagangan kami harapkan bisa memberikan gambaran terkait consumer behavior termasuk bisa menyampaikan tempat-tempat strategis di mana teman-teman Indonesia bisa invest di lokasi tersebut," kata Miftah.

Saat produk-produk yang akan ditawarkan sudah dipetakan, Kemendag bersama Hippindo akan membawa delegasi dari Indonesia untuk bertemu calon investor di ASEAN.

"Memang dari diskusi awal pengusaha ini biasanya punya insting di mana produknya bisa berkembang, salah duanya ya di Malaysia dan Vietnam, tapi kami akan klarifikasi lagi di empat forum tadi," ujarnya.

Baca juga: Sandi dukung kebangkitan produk ekraf melalui Creative By Indonesia

Indonesia telah melakukan penetrasi di sektor industri makanan dan minuman serta fesyen. Untuk produk makanan dan minuman, produk yang sudah masuk pasar ritel Malaysia adalah Kopi Kenangan, Richeese Factory, Sari Ratu, dan J.Co. Sedangkan untuk fesyen, Indonesia membuka Nusantara Fashion House yang berisi jenama-jenama busana Muslim Indonesia.

"Malaysia ini bisa jadi success story juga, jadi penetrasi brand-brand lainnya untuk bisa publish ke ASEAN," kata Miftah.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023