Kalau kita bicara soal skala prioritas, menurut saya yang terbaik adalah memindahkan depo Pertamina itu
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari menilai pemindahan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang di Koja, Jakarta Utara, merupakan opsi yang terbaik, sebagaimana langkah yang diambil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Pertamina.
“Kalau kita bicara soal skala prioritas, menurut saya yang terbaik adalah memindahkan depo Pertamina itu,” kata Taufik kepada wartawan ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Taufik menilai langkah pemindahan tersebut perlu dilakukan karena wilayah TBBM Plumpang sudah dikelilingi oleh pemukiman warga, dan sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar karena tidak memenuhi faktor keamanan lantaran jaraknya yang terlalu dekat.
Pasalnya, kata dia, tidak hanya terdapat kawasan Tanah Merah yang padat penduduk dan masuk ke dalam area lahan milik Pertamina, namun juga terdapat perumahan elit lainnya di sekitar TBBM Plumpang.
Baca juga: Pengamat soroti "politisasi" IMB masyarakat Tanah Merah Plumpang
Sehingga, lanjut dia, tidak adil apabila relokasi hanya ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di Tanah Merah, sedangkan warga di perumahan elit lainnya tidak direlokasi.
Menurut dia, sekalipun warga di perumahan elit itu mengantongi kelengkapan surat izin mendirikan bangun, tetapi jarak yang terlalu dekat dengan TBBM Plumpang tetap tidak aman untuk dihuni oleh pemukiman.
“Ada juga kawasan yang berisi perumahan mewah yang semestinya tidak ada pada tempatnya, juga di situ. Jadi jangan hanya melihat orang-orang yang tidak mampu saja,” imbuhnya.
Taufik pun mengatakan ketimbang saling menyalahkan, lebih baik mencari solusi yang terbaik agar ke depannya insiden kebakaran TBBM Plumpang yang menewaskan belasan jiwa tidak kembali terjadi.
“Kita tidak bisa menyalahkan siapa, tidak, yang harus kita lakukan ke depan adalah mencari solusi masalah ini. Solusinya harus win-win solution,” ujarnya.
Menurut dia, keberadaan masyarakat yang berada di kawasan Tanah Merah pun sulit untuk disalahkan karena hal tersebut juga disebabkan adanya kesalahan tata kota pada waktu lampau.
“Bukan salah mereka juga karena mereka ada di situ akibat dari kesemrawutan bangunan tata kota Jakarta sejak lama,” kata Taufik.
Baca juga: Komisi VII DPR apresiasi komitmen Pertamina tangani insiden Plumpang
Baca juga: Pertamina komitmen tanggung jawab tangani korban kebakaran Plumpang
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023