Ruang konservasi laut Babel harus dijaga, karena tidak memiliki laut dalam
Bangka (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono menegaskan ruang konservasi pesisir dan laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dangkal harus dijaga, guna mewujudkan laut sehat.
"Ruang konservasi laut Babel harus dijaga, karena tidak memiliki laut dalam," kata Sakti Wahyu Trenggono di Bangka, Rabu.
Ia mengatakan laut dalam bukan ruang konservasi yang bagus, tetapi laut dangkal yang dasarnya masih tertembus matahari seperti laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kalau ruang konservasi ini dijaga dan tidak dilintasi kapal, maka ada benefit yang akan diterima yakni menjadi tempat pemijahan secara natural bagi ikan," ujarnya.
Selain itu, ruang konservasi yang sehat juga mampu memproduksi oksigen dan sebagai daerah serapan karbon.
"Bayangkan Co2 yang diproduksi industri dan lainnya sebagainya itu yang mengotori udara," katanya.
Menurut dia laut ini adalah harapan kehidupan. Oleh karena itu, saya meminta seluruh jajaran KKP bahwa laut adalah halaman depan bukan halaman belakang.
"Laut adalah halaman depan, maka harus dijaga harus dijaga kesehatannya," katanya.
Oleh karena itu, tercetuslah lima program berbasis ekonomi biru yaitu penambahan luas wilayah konservasi laut dengan target luas 30 persen, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya ikan yang berkelanjutan.
Selanjutnya, pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta membersihkan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut.
"Ekonomi biru menempatkan pertimbangan aspek keberlanjutan ekosistem laut sebagai prioritas dalam menumbuh-kembangkan sektor-sektor ekonomi kelautan," ujarnya.
Baca juga: Menteri KKP fokus program berbasis ekonomi biru
Baca juga: Menteri Trenggono harap lima program ekonomi biru dijalankan selamanya
Baca juga: Pj Gubernur: Prodi Kedokteran UBB atasi kekurangan nakes di Babel
Pewarta: Aprionis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023