Jakarta (ANTARA) - PT Uni-Charm Indonesia Tbk bekerjasama dengan Japanese Partners dari Japan Foundation melakukan edukasi pemilahan sampah di SMAN18 Jakarta.

"Melalui pembelajaran ini, diharapkan tidak hanya dapat mengajarkan Bahasa serta memperkenalkan budaya Jepang saja, tetapi juga memberikan kesadaran akan permasalahan lingkungan kepada para siswa, agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik," kata Direktur Japan Foundation Takahashi Yuichi dalam keterangannya pada Rabu.

Kegiatan edukasi pemilahan sampah kali ini diikuti oleh 40 siswa dari kelas 1 dan 2 yang tergabung dalam Japanese Club SMAN 18 Jakarta.

Konten pembelajarannya meliputi penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai landasan untuk mendukung penetrasi di Indonesia, pemahaman dasar tentang aktivitas 3R (reduce, reuse, recycle), pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, serta pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, yakni organik dan anorganik menggunakan materi dan video.

Selain itu, sebagai tambahan dari konten edukasi yang dilakukan terhadap siswa SD di Jakarta dan Karawang sebelumnya, pengajar dari Japanese Partners dan guru SMAN 18 Jakarta mengajarkan tentang istilah Bahasa Jepang yang muncul di dalam materi edukasi pemilahan sampah. Lalu, para siswa juga diajarkan tentang pola kalimat Bahasa Jepang untuk membuat poster dengan tema “menjaga lingkungan”.

"Sebagai produsen produk kebutuhan sehari-hari, kami secara proaktif terlibat dalam upaya penghematan energi, konservasi energi, pengurangan sampah dan berbagai masalah sosial lainnya. Hal ini dilandasi oleh adanya rasa tanggung jawab kami untuk secara serius berkontribusi melalui berbagai kegiatan perusahaan yang sejalan dengan corporate slogan kami yaitu Ethical Living for SDGs, demi merealisasikan SDGs yang menjadi tujuan (purpose) dari perusahaan kami," kata Yuichi.

Baca juga: Uni-Charm alihkan 8 juta kwh/tahun energi listrik ke energi hijau

Yuichi menambahkan, melanjutkan edukasi pemilahan sampah yang dilakukan mulai tahun 2022, kali ini pihaknya berkesempatan untuk bekerjasama dengan Japan Foundation melakukan kegiatan dengan gaya berbeda, yakni edukasi pemilahan sampah yang dibarengi dengan pertukaran budaya.

"Kami berharap hal ini dapat memberikan kontribusi pada kampanye Sekolah Sehat yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia," ujarnya.

Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,3 persen pada 2022 lalu, jumlah sampah yang dihasilkan pun mencapai lebih dari 70 juta ton (per tahun 2022) dengan pertumbuhan sebesar 103 persen dibanding tahun sebelumnya.

Ditambah lagi, setiap harinya terdapat sekitar 1.000-an truk yang mengirim sampah ke TPST terbesar di Indonesia yaitu Bantargebang, yang dikabarkan tinggi sampahnya sudah mencapai 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai (per 2022).

"Apabila hal ini terus dibiarkan, maka kapasitas penampungan sampah akan semakin berkurang. Hal ini salah satunya disebabkan karena banyaknya sampah yang dikumpulkan dari berbagai daerah yang langsung diproses di tempat pembuangan sampah tanpa dipilah terlebih dahulu. Karena itulah untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah di Indonesia, kami berkesimpulan bahwa pertama-tama harus dimulai dari membiasakan pemilahan sampah," katanya.

Baca juga: Pabrik Uni-Charm Indonesia raih sertifikasi PROPER level "Biru"

Baca juga: Uni-Charm Indonesia raih sertifikat CoC, pastikan produk diolah benar

Baca juga: Produsen popok Uni-Charm resmi melantai di bursa

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023