Chiang Mai (ANTARA) - Thailand dan China bersama-sama meluncurkan sebuah program pelatihan pada Senin (6/3) di Universitas Chiang Mai di Thailand untuk mempertajam keterampilan perdagangan elektronik (e-commerce) di kalangan siswa sekolah kejuruan di negara Asia Tenggara itu.

Program pelatihan e-commerce "Chinese Language plus Professional Skills" itu menyuguhkan pengalaman e-commerce China yang dipadukan dengan karakteristik Thailand, kata penyelenggara program pelatihan tersebut.

Berlangsung selama lima hari dengan partisipasi dari 65 siswa, program tersebut menyediakan serangkaian kursus tentang pengembangan industri e-commerce China-Thailand, pengoperasian platform e-commerce, pembuatan video pendek, dasar-dasar platform e-commerce, dan pemasaran jaringan.

"Siswa-siswa kejuruan Thailand akan meningkatkan keterampilan e-commerce mereka sambil belajar bahasa Mandarin melalui program pelatihan ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pendidikan Kejuruan Kementerian Pendidikan Thailand Somporn Pandam.

Menurut pejabat itu, program pelatihan tersebut merupakan proyek kerja sama antara beberapa mitra di Thailand dan China.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari serangkaian proyek "Chinese Language plus Professional Skills" yang diselenggarakan oleh Universitas Chiang Mai dan Institut Konfusius di Universitas Chiang Mai, kata Pitipong Yodmongkol, Wakil Presiden Universitas Chiang Mai.

Program tersebut diharapkan dapat membantu mengembangkan talenta-talenta yang berwawasan luas dan andal, serta menjadi kekuatan penting dalam mendukung pertukaran budaya, ekonomi, dan perdagangan antara kedua negara, lanjut Yodmongkol.

Hao Shumei, Wakil Presiden Yunnan Normal University, yang memberikan dukungan bagi program pelatihan itu, mengungkapkan bahwa program pelatihan tersebut akan mendorong pengembangan pertukaran budaya dan ekonomi antara China dan Thailand.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 guru dan siswa sekolah kejuruan asal Thailand telah berpartisipasi dalam program pelatihan e-commerce yang diperkenalkan pada 2021 itu.


Penerjemah: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023