Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar

London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (7/3/2023), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,13 persen atau 10,31 poin menjadi menetap di 7.919,48 poin.

Indeks FTSE 100 terpangkas 0,22 persen atau 17,32 poin menjadi 7.929,79 poin pada Senin (6/3/2023), setelah terkerek 0,04 persen atau 3,07 poin menjadi 7.947,11 poin pada Jumat (3/3/2023), dan bertambah 0,37 persen atau 29,11 poin menjadi 7.944,04 poin pada Kamis (2/3/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC, anjlok 6,84 persen; serta perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika untuk solusi end-to-end bagi perdagangan kebutuhan pokok secara daring Ocado Group PLC jatuh 4,68 persen.

Sementara itu, Melrose Industries PLC, sebuah perusahaan manufaktur Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik terangkat 3,86 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan persewaan peralatan industri Inggris yang berbasis di London Ashtead Group PLC meningkat 2,23 persen; serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian daring multinasional Inggris Flutter Entertainment PLC menguat 1,97 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023