Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, melalui Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM, terus memantau pergerakan harga komoditas pangan jelang Ramadhan.
"Kita mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan jelang Ramadhan. Ini perlu dilakukan mengingat ketersediaan dan harga sangat berkaitan erat dengan permintaan pasar," kata Sekretaris Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Gorontalo Utara, Grace Mangosa, di Gorontalo, Selasa.
Jelang bulan Ramadhan pada akhir Maret 2023, kata dia, intensif memantau pasar khususnya pergerakan harga bahan pangan.
"Kami menurunkan tim untuk memantau ketersediaan pangan dan pergerakan harga di 17 pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan. Hal itu untuk mengantisipasi gejolak harga bahan pangan yang akan berdampak pada masyarakat," katanya.
Saat ini, kata Grace, ketersediaan stok pangan maupun jaringan distribusi relatif aman dan lancar.
Kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, di kisaran Rp1.000 hingga Rp2 ribu per liter atau tertinggi di Rp12 ribu per liter, terendah Rp10 ribu per liter, tergantung kualitas beras.
Harga cabai rawit tergolong tinggi, di pasar tradisional dijual di kisaran Rp80 ribu per kilogram, bnawang merah di kisaran Rp20 ribu hingga Rp26 ribu per kilogram, tergantung kualitas. Bawang putih Rp40 ribu per kilogram, tomat Rp8 ribu per kilogram.
Ayam potong (Nasional) Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per ekor, daging sapi Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram. Minyak goreng kemasan premium di kisaran Rp15.500 per liter hingga Rp17.500 per liter.
"Kita terus memantau serta memastikan stok dan jalur distribusi aman hingga Ramadhan nanti. Termasuk memastikan pemantauan intensif dilakukan setiap pekan," katanya.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aksi borong. "Masyarakat agar belanja sesuai keperluan, bukan berdasarkan keinginan, untuk mencegah permintaan tinggi yang bakal mempengaruhi harga bahan pangan," katanya.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023