Bandung (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Banceuy Bandung mencegah upaya penyelundupan narkoba ke komplek lapas dengan program rehabilitasi sosial kepada para warga binaan pemasyarakatan (WBP).


Kepala Lapas Kelas I A Banceuy Bandung Heri Kusrita mengatakan dalam program rehabilitasi sosial itu pihaknya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung sesuai dengan arahan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

"Itu terkait untuk pemberantasan narkoba juga, dengan rehabilitasi sosial. Salah satunya nanti ada tes urine," kata Heri di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Baca juga: Wamenkumham bantah Lapas Salemba tidak aman untuk Richard Eliezer
Heri mengatakan pada beberapa waktu lalu sebelum dirinya menjabat, di lapas tersebut memang beberapa kali terjadi upaya-upaya penyelundupan narkoba ke dalam lapas yang berhasil digagalkan.

Untuk itu, dia mencoba mereduksi upaya penyelundupan dengan membuat narapidana sepenuhnya tidak tergantung terhadap barang terlarang itu.

Selain itu, menurutnya program itu juga merupakan dukungan kepada BNN yang memiliki program Bersinar (bersih narkoba). Heri pun menegaskan pihaknya siap membantu BNN dalam 24 penuh dalam pemberantasan tindak pidana narkotika.

Adapun dia mengatakan narapidana yang menjadi WBP di Lapas Banceuy berjumlah 676 orang. Dari ratusan narapidana itu, menurutnya 70 persennya merupakan narapidana narkotika.

Dia menjelaskan rehabilitasi sosial itu bakal berlangsung selama enam bulan yang masih berlokasi di lingkungan Lapas Banceuy. Adapun menurutnya program itu digelar sebelum bulan Ramadhan 2023.

"Kegiatan ini adalah sebuah langkah besar sinergi antara aparat penegak hukum dalam pemberantasan Narkotika khususnya di lingkungan Lapas Banceuy," kata dia.


Baca juga: Kemenkumham-Polda Kalteng kejar empat napi kabur dari Lapas
Baca juga: Lapas Surabaya sikrining 191 WBP narkoba jalani rehabilitasi sosial
Baca juga: Empat napi Lapas Palangka Raya kabur

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023