Jakarta (ANTARA) - PT Energasindo Heksa Karya (EHK) selaku anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (kode saham : RAJA) berencana membangun fasilitas yang meliputi jaringan pipa gas bumi dan Mother Station Compressed Natural Gas (MS CNG) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menjelaskan Selasa, di Jakarta bahwa MS CNG ini merupakan mother station kedua yang dimiliki oleh PT EHK, yang mana saat ini sudah memiliki satu MS CNG di daerah Cikarang, Jawa Barat.
Dia mengatakan perluasan jaringan pipa gas ini sejalan dengan rencana RAJA untuk memajukan anak usahanya.
Pihaknya berpesan kepada EHK untuk mengutamakan tenaga kerja lokal dengan tujuan mengembangkan perekonomian di Kabupaten Grobogan. "Utamakan tenaga kerja dari sini sehingga masyarakat juga bisa merasa saling memiliki," ujar Djauhar.
Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur PT EHK Agustinus Hendrayana berharap jaringan pipa gas bumi yang dibangun ini bisa bermanfaat bagi industri di Kabupaten Grobogan dan daerah lain di Jawa Tengah.
"Pembangunan ini bertujuan memfasilitasi industri pabrik, kantor dan tempat usaha untuk mendapat akses terhadap energi bersih, yang aman dan efisien," ujar Agustinus.
Sementara itu, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meyakini infrastruktur ini akan menjadi daya pengungkit ekonomi bagi warga Kabupaten Grobogan, Semarang dan wilayah lainnya di Jawa Tengah.
"Ini menjadi salah satu daya pengungkit ekonomi yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Setelah melalui jangka waktu tiga tahun keterpurukan karena pandemi COVID-19, tentu ini adalah hal yang luar biasa," ujar Ita.
Sebagai informasi, RAJA mencatatkan laba bersih 4,595 juta dolar AS dalam sembilan bulan tahun 2022, atau atau melonjak 4.276 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat senilai 105,74 ribu dolar AS.
Laba tersebut ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 20,8 persen yoy menjadi 87,876 juta dolar AS yang ditopang penjualan gas sebesar 73,821 juta dolar AS, toll fee sebesar 6,598 juta dolar AS, operating maintenance sebesar 2,129 juta dolar AS.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023