London (ANTARA) - Ukraina memulangkan 307 anak dari wilayah yang diduduki Rusia, ungkap ombudsman HAM negara tersebut pada Senin (6/3), termasuk seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun yang baru-baru ini bertemu kembali dengan neneknya.
Otoritas Ukraina memperkirakan lebih dari 16.000 anak dideportasi ke Rusia sejak awal perang setahun yang lalu. Rusia mengatakan telah mengevakuasi orang-orang dari Ukraina secara sukarela.
"Pada akhir Februari kantor Komisaris HAM menerima permintaan bantuan untuk membawa pulang seorang anak yang berada di wilayah yang untuk sementara diduduki Rusia," kata ombudsman Dmytro Lubinets di Telegram.
"Dalam beberapa hari, dengan bantuan dan upaya dari staf kantor ombudsman, Sashko bertemu dengan neneknya."
Ombudsman tidak mengungkap secara rinci pertemuan tersebut.
Sebagian besar mobilitas warga terjadi dalam beberapa bulan pertama perang sebelum Ukraina memulai serangan balasan besar-besaran mereka untuk merebut kembali wilayah yang diduduki di wilayah timur dan selatan pada akhir Agustus.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada pertengahan Agustus 3,5 juta orang dibawa ke Rusia pada saat itu, termasuk lebih dari setengah juta anak-anak.
Menurut kantor Kejaksaan Agung Ukraina, sejauh ini 464 anak meninggal selama perang, sementara polisi memperkirakan bahwa 356 orang masih hilang.
Moskow membantah secara sengaja menargetkan warga sipil dalam apa yang disebut "operasi militer khusus" di Ukraina.
Mereka juga menepis klaim sebelumnya bahwa Moskow telah secara paksa memindahkan warga Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ombudsman Ukraina: 461 anak terbunuh sejak perang dengan Rusia
Baca juga: Jaksa Ukraina: Sudah 437 anak yang tewas akibat perang
Baca juga: Unicef ungkap keprihatinan terkait anak-anak korban konflik di Ukraina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Sri Haryati
Copyright © ANTARA 2023