Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Tahun 2023 guna mengoptimalkan peran mitra dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan mempercepat penurunan angka stunting.

“Rakornis Kemitraan BKKBN merupakan forum pertemuan untuk menggalang komitmen bersama BKKBN dengan para mitra. Tujuannya untuk menggalang komitmen bersama dalam mencapai Program Bangga Kencana dan upaya percepatan penurunan stunting,” kata Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso dalam rakornis yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Dalam rakornis yang digelar 7-8 Maret 2023 itu, Teguh menyatakan hasil pemaparan dalam Rakornis 2023 akan ditindaklanjuti dalam rencana aksi yang dilaksanakan di masing-masing wilayah.

Tema yang diusung pada tahun ini adalah "Sinergitas Implementasi Kegiatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja”.

Selain itu, kata dia, acara juga difokuskan untuk meningkatkan cakupan pendampingan keluarga berisiko stunting dan meningkatkan kebutuhan gizi pada anak berisiko stunting, melalui Program Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Baca juga: BKKBN: Penanganan stunting dititikberatkan pada upaya pencegahan

“Melalui rakornis ini juga akan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas kesehatan, dalam pelayanan KB dan kesehatan, serta mengoptimalkan posyandu dalam intervensi tumbuh kembang balita,” kata Teguh.

Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan tindak lanjut dari amanah Presiden Joko Widodo kepada BKKBN pada 25 Januari 2021 sebagai Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.

Rakornis tersebut juga didasari Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Ia berharap dengan pertemuan setiap pihak dalam rakornis bisa memperkuat kolaborasi dan kerja sama lintas sektor dan berbagai unsur yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting mulai dari unsur pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi, dan media massa. Dengan demikian angka stunting yang kini masih berada di angka 21,6 persen, bisa diturunkan sesuai target 14 persen pada 2024.

“Pendekatan Pentahelix ini perlu penguatan dalam jejaring kemitraan. Tentunya ini sangat penting dalam mencapai keberhasilan kedua program,” ujar Teguh.

Baca juga: BKKBN: Aplikasi Elsimil tidak untuk menghambat calon pengantin menikah
Baca juga: BKKBN: Desa bebas stunting tekankan 1.000 HPK di tingkat kelurahan

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023