Masyarakat NTB dapat mengikuti pelatihan bahasa sebagai salah satu syarat untuk mendaftar program ini. Jadi pelatihan bahasanya kami fasilitasi, begitu juga dengan pendaftaran program Government to Government (G to G) kami fasilitasi

Mataram (ANTARA) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat (NTB) memfasilitasi pelatihan Bahasa Jepang dan Korea bagi calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang ingin bekerja di dua negara tersebut.

Kepala BP3MI NTB Mangiring Hasoloan Sinaga, di Mataram, Selasa, menjelaskan kelas pelatihan bahasa secara gratis tersebut merupakan program BP2MI pusat bekerja sama dengan Balai Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lombok Timur yang telah berjalan sejak 2022.

"Masyarakat NTB dapat mengikuti pelatihan bahasa sebagai salah satu syarat untuk mendaftar program ini. Jadi pelatihan bahasanya kami fasilitasi, begitu juga dengan pendaftaran program Government to Government (G to G) kami fasilitasi," katanya.

Ia mengatakan penempatan PMI ke Jepang untuk program G to G sebagai perawat di rumah sakit dan perawat di rumah sakit khusus orang lanjut usia (careworker).

Jumlah kuota tenaga perawat di rumah sakit yang diminta oleh Jepang sebanyak 30 orang, sedangkan tenaga perawat di rumah sakit khusus lansia sebanyak 300 orang. Pembukaan pendaftaran Batch XVII tahun penempatan 2024 dimulai pada 15 Februari hingga 16 Juni 2023, katanya.

Bagi yang berminat bisa mendaftarkan diri melalui website siskop2mi.bp2mi.go.id atau dapat mengunjungi media sosial https://www.instagram.com/bp3mi.ntb/.

Baca juga: 246 warga NTB daftar program G to G Korea Selatan

Untuk penempatan PMI di Korea Selatan, lanjut dia, akan bekerja di sektor manufaktur dan perikanan sesuai kebutuhan perusahaan di negara itu.

BP3MI NTB mencatat sebanyak 246 orang mendaftarkan diri menjadi CPMI penempatan Korea Selatan melalui skema G to G. Semuanya mendaftar secara daring (online) sejak 2022 hingga awal 2023.

"Kesempatan bekerja di Jepang dan Korea Selatan sangat terbuka, tidak hanya untuk lulusan perawat, namun lulusan D3/S1 umum pun bisa mengikuti program tersebut," ujarnya.

Ia menyebutkan syarat untuk mengikuti pelatihan Bahasa Jepang adalah minimal lulusan diploma 3 (D3) dan program sarjana (S1) keperawatan atau bukan keperawatan. Usia maksimal 33 tahun.

Sementara syarat untuk mengikuti pelatihan Bahasa Korea adalah lulusan SMK/SMA usia maksimal 37 tahun. Pendaftaran pelatihan dapat dilakukan secara online melalui link bit.ly/bp3mintb.

Selain ke Jepang dan Korea, BP3MI NTB juga memfasilitasi penempatan PMI ke Jerman sebagai perawat di rumah sakit. Pendaftaran program G to G perawat ke Jerman Batch III 2023 dibuka mulai 10 Februari hingga 30 April 2023.

"Bagi yang berminat segera daftarkan diri melalui website siskop2mi.bp2mi.go.id, atau dapat mengunjungi media sosial https://www.instagram.com/bp3mi.ntb/," katanya.

Baca juga: BP3MI NTB gencarkan sosialisasi peluang kerja perawat di luar negeri
Baca juga: 17.255 warga NTB berangkat bekerja ke luar negeri pada 2022

Pewarta: Awaludin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023