Harapan saya kepada AGPAI (Asosiasi Guru PAI) dan UNDP ini bisa berbagi program dan strategi dalam meningkatkan kapasitas guru dan pengawas PAI dalam karir, serta kesejahteraannya jugaJakarta (ANTARA) -
Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan United Nations Development Programs (UNDP) Indonesia bersinergi dalam pengembangan metode pembelajaran berpikir kritis untuk diterapkan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) kepada para siswanya.
"Harapan saya kepada AGPAI (Asosiasi Guru PAI) dan UNDP ini bisa berbagi program dan strategi dalam meningkatkan kapasitas guru dan pengawas PAI dalam karir, serta kesejahteraannya juga," ujar Direktur PAI Ditjen Pendidikan Islam Amrullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Berpikir kritis berarti kemampuan berpikir manusia dengan menggunakan pemahaman yang fokus dan mendalam hingga menemukan titik terang yang pasti. Penggunaan berpikir kritis dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan, tidak terkecuali sebagai metode pembelajaran.
Amrullah menjelaskan Program Critical dan Creative Thinking (CCT) bertujuan mendorong para guru PAI tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mampu mengembangkan stimulus bahan ajar yang bersifat kontradiktif, kontekstual, serta mendorong keingintahuan para siswa dalam kurikulum merdeka.
Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMK/SMALB Adib Abdusshomad mengapresiasi strategi CCT ini kompatibel dengan upaya meningkatkan nalar kritis siswa, terutama dalam konteks nilai-nilai kebangsaan.
Baca juga: Kemenag segera cairkan tunjangan guru agama Islam non-PNS
Baca juga: Kemenag segera cairkan tunjangan guru agama Islam non-PNS
"Saya berharap nanti juga ada program yang dapat mendukung strategi ini dengan cara pemberian beasiswa atau lainnya," kata Adib.
Sementara itu National Project Manager UNDP Indonesia Utami Sandyarani mengapresiasi capaian Program Project Protect yang dikelola sejak September 2022, karena dalam pemantauan yang mereka lakukan para guru PAI telah mampu memberikan stimulus kepada siswa didik.
Utami menjelaskan pada 2017 pihaknya pernah melakukan riset terkait sikap moderat di SMA dan perguruan tinggi. Di sinilah, kata dia, pentingnya mendukung program berfikir kritis dan berpikir kreatif melalui Program Project Protect tersebut.
"Meski demikian perlu ada penguatan lebih agar guru PAI mampu menghubungkan antara modul belajar yang ada dengan isu-isu aktual saat ini. Ini tantangan yang masih perlu kita diskusikan lagi," kata Utami.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023