Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan tentara Azerbaijan telah menembak sebuah kendaraan yang membawa aparat penegak hukum setempat di kawasan itu, membunuh tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Dalam penembakan balasan, aparat pro-Armenia membunuh dua tentara Azerbaijan, kata Kemenhan Rusia.
Azerbaijan menyatakan bahwa Rusia memiliki "fakta keliru" dalam laporannya tentang insiden itu, serta menggambarkan penjelasan Armenia terkait konfrontasi itu sebagai sikap "munafik".
Bentrokan mematikan itu terjadi tiga bulan setelah pertikaian terakhir antara Baku dan Yerevan atas wilayah itu.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang diakui di dunia internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi banyak dihuni oleh etnis Armenia.
Dua negara tersebut telah dua kali berperang dan berpuluh-puluh kali bentrok di wilayah perbatasan sehubungan dengan pengendalian terhadap wilayah itu selama 35 tahun terakhir.
Pada Desember 2022, warga Azerbaijan yang menyatakan diri sebagai pegiat lingkungan mulai memblokade Koridor Lachin, satu-satunya jalan yang menghubungkan Armenia dengan Nagorno-Karabah.
Armenia menyatakan blokade itu berdampak kepada kekurangan bahan pangan dan obat-obatan, serta menyebut para pengunjuk rasa sebagai penghasut yang didukung pemerintah.
Baca juga: Nagorno Karabakh bergolak lagi, lima orang tewas
Sementara itu, Baku menyangkal tuduhan itu dan menyatakan para pengunjuk rasa memprotes penambangan ilegal Armenia.
Bentrokan terbaru antara kedua negara itu dipandang sebagai ujian penting bagi pengaruh Rusia di Kaukasus selatan seiring berlangsungnya perang Rusia di Ukraina.
Moskow mengirimkan ribuan pasukan penjaga perdamaian di wilayah Nagorno-Karabakh pada 2020 guna mengakhiri enam pekan pertikaian yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat Azerbaijan mencaplok wilayah yang signifikan.
Rusia dan Armenia merupakan sekutu resmi melalui pakta pertahanan diri bersama, tetapi Moskow juga berupaya menjaga hubungan baik dengan Azerbaijan.
"Kami mendorong para pihak untuk menahan diri dan mengambil langkah meredakan situasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.
"Selama beberapa hari terakhir terdapat pelanggaran yang berulang-ulang pada masa gencatan senjata," lanjut dia.
Kemhan Rusia menyatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian telah berupaya menengahi bentrokan dan bekerja sama baik dengan pejabat Azerbaijan maupun Armenia untuk menangani apa yang terjadi.
"Insiden itu sekali lagi memastikan kebutuhan mendesak untuk Baku dan Yerevan agar melanjutkan perundingan secepatnya," kata Zakharova.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyangkal pemikiran bahwa Rusia telah menawarkan bantuan selama pertikaian, dan menyatakan pasukannya sendiri yang telah mengevakuasi prajuritnya yang tewas dan terluka.
Azerbaijan mengulang-ulang tuduhan bahwa Armenia melanggar perjanjian dengan secara rutin mengirim ranjau dan senjata ke Nagorno-Karabakh.
"Untuk mencegah situasi serupa, kontingen penjaga perdamaian Rusia harus segera melaksanakan tugasnya," kata Kemhan Azerbaijan.
Sumber : Reuters
Baca juga: Pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia kembali terjadi
Baca juga: Armenia sebut 49 tentaranya terbunuh dalam bentrokan dengan Azerbaijan
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023