Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (7/3) menetapkan status tanggap darurat terkait longsor di Serasan selama tujuh hari, mulai 6 hingga 12 Maret 2023.
Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur tdalam rilis yang diterima di Natuna, Selasa, menyebutkan korban meninggal tercatat 10 orang ( 6 sudah teridentifikasi dan 4 lainnya belum teridentifikasi), dinyatakan hilang sebanyak 47 orang, korban luka berat sebanyak satu orang, korban rawat jalan sebanyak tiga orang, korban kritis sebanyak empat orang.
Baca juga: 1.216 orang berada di pengungsian akibat longsor di Serasan Natuna
Baca juga: Hujan turun tanpa henti, satu kampung tertimbun longsor di Natuna
Data pengungsi di PLBN Serasan sebanyak 219 orang, pengungsian Puskesmas sebanyak 215 orang, pengungsian Pelimpak dan Masjid Al Furqon sebanyak 500 orang, pengungsian di SMA Negeri 1 Serasan sebanyak 282 orang, sehingga jumlah pengungsi keseluruhan mencapai 1.216 orang.
Bangunan yang tertimbun sebanyak 27 unit (26 rumah dan 1 surau).
Kondisi di wilayah atau Pulau Serasan tersebut, masih kesulitan sinyal dan hanya ada di sekolah serta kantor desa yang masih bisa dioperasikan.
Saat ini tim SAR gabungan dan rombongan Bupati Natuna sedang berada di lokasi longsor.
Baca juga: Warga buka posko bantuan korban bencana tanah longsor di Natuna
Baca juga: Tanah longsor dilaporkan menyebabkan korban jiwa di Natuna
Pada Senin (6/3) siang terjadi longsor besar yang menimbun satu kampung di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan akibat longsoran Gunung Jemenang.
Longsor juga tidak hanya terjadi di daerah itu, juga terjadi di Desa Jermalik dan Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan Timur. Tidak ada laporan korban jiwa di Serasan Timur, tetapi warga sekitar juga mengungsi ke balai desa setempat.
Untuk sementara, belum ada laporan terkait jumlah pengungsi yang ada di wilayah Kecamatan Serasan timur.
Pewarta: Cherman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023