Wonosobo (ANTARA) - Tingkat aktivitas Gunung Dieng di perbatasan wilayah Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, hari ini dinyatakan turun dari level II (waspada) menjadi level I (normal), kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono.
"Penurunan tingkat aktivitas Gunung Dieng ini berdasarkan surat Badan Geologi Nomor Lap/GL.05/BGL/2023," kata Bambang di Wonosobo, Senin.
Seperti diketahui aktivitas Gunung Dieng mulai Jumat (13/1) pukul 23.00 WIB statusnya naik dari level I naik menjadi level II.
Baca juga: Pemkab Batang siapkan 4 titik evakuasi dampak Gunung Dieng
Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu kompleks gunung api aktif tipe A dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banjarnegra, Wonosobo, dan Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Gunung Api Dieng memiliki beberapa kerucut vulkanik dan beberapa lapangan fumarol.
Pada kurun waktu 20 tahun terakhir, Kawah Timbang dan Kawah Sileri tercatat paling sering mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.
Bambang menyampaikan berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh dan potensi bahaya saat ini dari Badan Geologi, maka tingkat aktivitas Gunung Dieng diturunkan dari level II menjadi level I terhitung sejak 6 Maret 2023 pukul 16.00 WIB dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Baca juga: Kades: Aktivitas warga normal meski Kawah Timbang berstatus Waspada
Tingkat aktivitas Gunung Dieng dapat dievaluasi kembali jika terdapat aktivitas level I.
Dengan penurunan tingkat aktivitas tersebut Badan Geologi tetap merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 500 meter dari bibir kawah.
Kemudian masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang dan agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang karena dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.
Baca juga: Dinas: Peningkatan aktivitas Gunung Dieng tidak pengaruhi pariwisata
Masyarakat dan wisatawan diminta tidak memasuki kawah-kawah di kompleks Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material dan di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023